Yayan Ruhian Anggap Proses Syuting Film Wira Kayak Hollywood
JAKARTA, iNews.id – Ada pengalaman seru yang dirasakan Yayan Ruhian selama proses syuting film Wira yang berkolaborasi dengan para sineas dan aktor Malaysia. Dia mengaku sama matangnya seperti berlaga di film-film Hollywood.
"Saya cukup bangga bisa kolaborasi bareng Hairul (Azreen) dan makasih Adrian (Teh) buat kepercayaannya. Kenyamanan selama syuting di 'Wira' ini luar biasa, selayaknya saya bekerja untuk film Hollywood," kata Yayan saat ditemui di Jakarta, Selasa 28 Januari 2020.
Yayan sudah terlibat di sejumlah film Hollywood, mulai dari ‘Star Wars: The Force Awakens’ (2015), ‘Beyind Skyline’ (2017), hingga ‘John Wick 3: Parabellum’ (2019).
Menurut dia, proses praproduksi yang berlangsung selama kurun waktu tiga bulan itu direncanakan dengan matang, sehingga mempermudah para aktor dan kru yang terlibat ketika syuting berjalan.
Lebih lanjut, pemeran Ifrit dalam film ‘Wira’ itu bercerita bahwa selama total lima bulan praproduksi hingga produksi, jadwal tersusun dengan baik dan dia hanya lembur selama dua hari saja.
"Saya merasa syutingnya sehat banget. Saya hanya dua hari overtime dan itu cuma dua jam dan dibayar. Saya pikir ini sangat profesional. Saya senang kerja dengan mereka, kayak (buat film) di Hollywood," ujarnya.
Dengan pengalamannya tersebut, pemeran tokoh Mad Dog dalam ‘The Raid’ (2011) itu optimistis penayangan ‘Wira’ di Indonesia bisa sama tingginya dengan penayangannya di Malaysia beberapa waktu lalu.
"Dengan persiapan seperti itu, saya pede banget bilang ke Adrian (Teh) untuk menayangkan ('Wira') di Indonesia. Karena saya merasa dari awal sampai akhir syuting itu, buat saya bisa menunjukkan apa yang kita lakukan, dan kebersamaannya enggak akan bohong," kata Yayan.
‘Wira’ bercerita tentang Hassan (Hairul Azreen) yang meninggalkan keluarganya sejak dia masih muda untuk menjadi seorang tentara, dan menjauh atas ketidakadilan yang dialami keluarga dan komunitasnya yang ditindas oleh Raja (Dain Said).
Penayangan perdana ‘Wira’ di Indonesia dimulai pada 30 Januari di bioskop-bioskop CGV. Selain Indonesia, film ini juga ditayangkan di sejumlah negara Asia Tenggara lain seperti Singapura, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.
Editor: Tuty Ocktaviany