Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cegah TBC, Diabetes, dan Jantung: Gerakan Hidup Sehat Gaungkan Pemerataan Layanan Kesehatan
Advertisement . Scroll to see content

20,4 Juta Orang Indonesia Sakit Diabetes, Dokter Beberkan Cara Mencegahnya!

Kamis, 13 November 2025 - 16:15:00 WIB
20,4 Juta Orang Indonesia Sakit Diabetes, Dokter Beberkan Cara Mencegahnya!
Ilustrasi pola hidup sehat. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyakit diabetes semakin banyak diidap masyarakat global. Di Indonesia, penderita diabetes mencapai 20,4 juta. 

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) pada 2024, terdapat sekitar 20,4 juta orang yang hidup dengan diabetes, dengan tingkat prevalensi sekitar 11,3 persen. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia. 

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab diabetes tipe 2, dan kenaikan berat badan yang berlebihan dapat memicu efek domino yang menyebabkan resistensi insulin. Artinya, tubuh tidak lagi merespons insulin secara efektif dan ini mengakibatkan kadar gula darah meningkat.

Untuk mencegah obesitas demi menekan risiko diabetes, dokter menyarankan untuk memperbaiki pola makan dan lebih banyak bergerak. 

"Menangani 'diabesity' atau munculnya secara bersamaan diabetes dan obesitas pada seseorang, dimulai dengan mengatasi beberapa penyebab utama seperti pola makan buruk dan kurang beraktivitas," ungkap dr Alex Teo, Director Research Development and Scientific Affairs, Asia Pacific, Herbalife, dalam keterangan resminya, Kamis (13/11/2025). 

"Dengan membuat pilihan kecil dan sadar setiap hari untuk mencapai penurunan berat badan yang moderat, individu dapat secara signifikan meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko terkena diabetes," tambahnya. 

Secara lebih detail, berikut 3 cara untuk mencegah diabetes tipe 2: 

Cara Mencegah Diabetes Tipe 2

1. Pola Makan Lebih Sehat  

Ya, mengatur pola makan harian yang lebih sehat terbukti dapat mencegah diabetes ataupun obsitas. Sebab, nutrisi yang dikonsumsi memainkan peran penting dalam pencegahan serta penanganan diabetes tipe 2. 

Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti putih dan camilan manis, menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang dapat menyebabkan resistensi insulin seiring waktu. Mengurangi minuman manis seperti boba dapat membantu menurunkan asupan gula berlebih dan meningkatkan kontrol gula darah. 

"Misalnya, bola tapioka pada bubble tea populer menambah kalori dan meningkatkan indeks glikemiknya (GI), yang berkontribusi terhadap obesitas, memburuknya diabetes, dan kontrol tekanan darah yang buruk," ujar dr Alex Teo.

"Pilihan sehat seperti gandum utuh, serta buah dan sayuran kaya serat, menstabilkan gula darah dengan memperlambat penyerapan gula sekaligus meningkatkan rasa kenyang dan mendukung pencernaan," tambahnya. 

Dokter Teo menekankan, dengan fokus pada makanan utuh dan kaya nutrisi sambil meminimalkan makanan olahan, individu dapat lebih baik mengelola diabetes serta memperkuat kesehatan dan fungsi metaboliknya secara keseluruhan. 

2. Pilih Suplemen yang Tepat

Protein, asam lemak omega-3, dan magnesium adalah nutrisi penting yang mendukung manajemen berat badan dan kesehatan metabolik, terutama bagi mereka yang berisiko diabetes tipe 2.

Protein membantu mengontrol nafsu makan dengan meningkatkan rasa kenyang dan meningkatkan metabolisme, yang membutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna serta membakar kalori lebih banyak. Asam lemak omega-3, yang ditemukan pada ikan seperti salmon, mengurangi peradangan, memperbaiki sensitivitas insulin, dan mengurangi risiko penyakit terkait obesitas. 

Magnesium mendukung fungsi insulin dan metabolisme glukosa, meningkatkan sensitivitas insulin dan pengelolaan gula darah, serta menjaga tekanan darah sehat dan mendukung fungsi otot, sehingga memudahkan untuk tetap aktif dan mengelola berat badan.

3. Biasakan Gaya Hidup Sehat 

Pilihan gaya hidup juga sangat penting dalam mengelola dan mencegah diabetes tipe 2. Aktivitas fisik teratur, seperti 150 menit olahraga sedang per minggu, membantu mengatur kenaikan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin, dua faktor utama dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes. 

Jika sulit menemukan waktu untuk berolahraga di tengah kesibukan kerja, alternatif sederhana seperti yoga di meja kerja atau berjalan singkat sebelum dan sesudah makan tetap dapat berdampak signifikan pada kestabilan kadar gula darah. 

Hal ini tidak hanya memperkuat tubuh tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan secara menyeluruh, meningkatkan level energi, dan mendukung tujuan kesehatan jangka panjang.

Kurang tidur dan stres kronis dapat mengganggu fungsi metabolik dan meningkatkan risiko diabetes. Memprioritaskan istirahat dan pengelolaan stres sangat penting untuk menjaga keseimbangan kesehatan.

Teknik pengurangan stres praktis seperti meditasi dan latihan pernapasan dalam dapat mengatur hormon stres. Metode ini mendukung hasil metabolik yang lebih sehat dan kesejahteraan secara menyeluruh.

"Menjaga kesehatan dapat terasa menantang di tengah tuntutan gaya hidup yang sibuk. Namun, penyesuaian sederhana dan konsisten pada kebiasaan sehari-hari, dikombinasikan dengan perawatan preventif dan deteksi dini merupakan beberapa faktor utama untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dalam pencegahan diabetes," ungkap dr Alex Teo.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut