4 Tips Mengatur Keuangan Bagi Generasi Sandwich, Nomor 3 Sering Dilupakan
JAKARTA, iNews.id - Generasi sandwich seringkali disebut sebagai individu yang menopang beban berat keuangan. Mengapa? Ternyata generasi sandwich merupakan generasi pertengahan antara merawat orang tua dan anak-anak mereka sendiri.
Bisa dibilang generasi sandwich kerap menghadapi tantangan unik dalam mengelola keuangan mereka. Dalam kondisi seperti ini terkadang individu yang bersangkutan kerap mengabaikan tujuan keuangannya karena harus memenuhi kebutuhan milik dua generasi yang yang ada.
“Sebagai generasi Sandwich, bukan berarti menggugurkan mimpi-mimpi kita termasuk tujuan keuangan,” ujar Vincent di Studio 2 iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
Nah, untuk menjawab kebingungan ini, Vincent Liyanto selaku financial planner akan membagikan 4 tips untuk mengatur keuangan generasi Sandwich ini.
1.Tingkatkan Literasi Keuangan
Menurut Vincent, tips pertama yang menjadi kunci agar tujuan keuangan tercapai ini adalah meningkatkan literasi keuangan.
“Dengan meningkatkan literasi, kita akan lebih bijak dalam mengatur keuangan,” kata Vincent.
Dirinya juga menuturkan bahwa banyak orang yang tidak bisa sejahtera dikarenakan cara mengelola keuangannya yang kurang bijak. Vincent kembali menegaskan kendati berada dalam posisi generasi Sandwich, belajar sebanyak mungkin tentang literasi keuangan ini adalah hal yang penting.
2. Tingkatkan Value Diri
Meningkatkan nilai dari dalam diri ini seperti melatih kemampuan dan kecakapan terkait pekerjaan yang dimiliki.
“Kita akan lebih dihargai ketika memiliki value yang lebih tinggi. Kalau kita punya skill dan pengetahuan, kita punya daya tawar dan dibayar lebih entah dari pekerjaan atau usaha yang dilakukan. Sehingga bisa mengimbangi pengeluaran dengan pemasukkan yang lebih besar,” kata Vincent.
3. Belajar Membangun Jaringan Pengaman
Membangun jaringan pengaman dengan menetapkan perlindungan keuangan serta kepemilikan dana darurat atau asuransi.
“Banyak orang di luar sana pingin cepat kaya, tapi mereka tidak siap kaya. Ketika mereka investasi sudah besar-besaran perlindungan keuangannya tidak ada. Dana daruratnya tidak punya, kalau sakit tidak punya asuransi sehingga investasinya ditarik kemudian dibayarkan ke risiko tadi, jadi jaringan pengamannya harus dibuat,” katanya.
4. Belajar produk-produk Investasi
Pada tips keempat, Vincent menjelaskan agar Anda bisa mempelajari bahkan memahami produk-produk investasi. Disamping itu Anda dituntut secara bijak menempatkan uang yang dimiliki pada produk-produk investasi yang sesuai dan tepat.
Editor: Elvira Anna