9 Perilaku Milenial Indonesia, Dompet Tipis hingga Cuek dengan Politik

JAKARTA, iNews.id – Belakangan ini, generasi milenial menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. Tidak hanya dari segi pendidikan dan teknologi, tetapi juga perilaku milenial yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Milenial atau sering disebut generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah generasi X. Mereka lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an.
Generasi milenial juga dianggap spesial karena sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan teknologi. Mereka lahir saat televisi berwarna, handphone dan internet sudah diperkenalkan, sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi.
Selain itu, milenial juga memiliki karakter yang unik. Bahkan untuk Indonesia, CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengkategorikan dalam sembilan perilaku milenial. Apa sajakah?
Berikut ulasan selengkapnya sembilan perilaku milenial, sebagaimana keterangan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali kepada iNews.id, Minggu (22/7/2018).
1. Kecanduan Internet
Delapan dari 10 milenial Indonesia terkoneksi internet dan konsumsi internet. Mereka rata-rata di atas tujuh jam sehari.
2. Mudah Berpaling ke Lain Hati
Tingkat loyalitas milenial terhadap merek lebih rendah. Mereka akan dengan mudah pindah ke merek lain.
3. Dompet Tipis
Milenial bukan berarti tidak punya uang. Mereka lebih banyak bertransaksi secara cashless/non-tunai.
4. Kerja Cepat, Kerja Cerdas
Milenial bukan generasi pemalas. Mereka bisa bekerja lebih efektif.
5. Bisa Apa Saja
Milenial biasanya bekerja multitasking, melakukan dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.
6. Liburan Kapan Saja, Di Mana Saja
Aku liburan, maka aku ada. Itulah kredo milenial. Travelling adalah kebutuhan primer untuk menunjukkan jati diri.
7. Cuek dengan Politik
Milenial mengganggap politik adalah urusan orangtua. Mereka acuh terhadap berbagai proses politik.
8. Suka Berbagi
Milenial memiliki kemurahan hati untuk berbagi dan aktivitas sosial, juga sharing baik konten offline maupun online.
9. Tidak Harus Memiliki
Akses lebih penting dari kepemilikan. Bagi milenial, selama masih bisa menyewa, memiliki barang bukanlah suatu keharusan.
Editor: Tuty Ocktaviany