96 Orang Terinfeksi Virus Korona di Indonesia, Ini Cara Tepat Melindungi Anak-Anak
JAKARTA, iNews.id - Kasus positif coronavirus disease (Covid-19) atau virus korona baru di Indonesia terus meningkat selama sepekan terakhir. Hingga Sabtu (14/3/2020), dilaporkan ada 96 kasus positif virus korona baru, dengan lima orang di antaranya meninggal dunia dan delapan pasien sembuh.
Sementara itu di dunia, virus korona baru ini telah menginfeksi lebih dari 156 ribu orang dengan 5.835 pasien meninggal dunia dan hampir 76 ribu orang dinyatakan sembuh.
Kondisi ini tentunya membuat sebagian masyarakat khawatir, terutama bagi orangtua yang mencemaskan anak-anak mereka. Meski beberapa daerah di Indonesia telah mengeluarkan edaran untuk meliburkan sekolah seperti Jakarta, Depok, Solo hingga Banten.
Ketua Umum PP IDAI dr Aman B Pulungan SpA(K) menyarankan agar sekolah-sekolah ditutup sementara terkait penyebaran virus ini. Dia juga mengimbau pemerintah untuk menerapkan opsi lockdown, terutama di sejumlah kota yang memiliki kasus positif Covid-19.
“Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah. Anak-anak sebaiknya tidak dibawa ke kerumunan ataupun keramaian. Selain itu, anak jangan dibiasakan cium tangan kepada yang lebih tua dan anak kecil balita jangan dicium-ciumin lagi,” tulis dr Aman, seperti dikutip dari Instagram resmi IDAI, Minggu (15/3/2020).
Namun, seberapa besar efek virus korona baru ini menyerang anak-anak?
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), anak-anak tampak tidak berisiko lebih tinggi untuk virus ini daripada orang dewasa atau lansia.
Gejala yang dilaporkan pada anak-anak di antaranya mirip seperti pilek, yakni demam, pilek, dan batuk. Beberapa kasus di antaranya juga menunjukkan gejala muntah dan diare. Demikian seperti dilansir dari situs resmi CDC, Minggu (15/3/2020).
Oleh sebab itu, CDC merekomendasikan beberapa langkah preventif untuk membuat anak-anak tetap sehat dan terhindar dari virus korona:
Editor: Tuty Ocktaviany