Amankah Pijat Tradisional bagi Penderita Osteoporosis? Begini Penjelasan Doktes Spesialis Ortopedi
JAKARTA, iNews.id - Ketika mengalami permasalahan pada tulang, Anda mungkin pernah terpikirkan untuk memilih melakukan pengobatan alternatif. Misalnya, memutuskan untuk melakukan pijat tradisional.
Bahkan di beberapa kejadian, pijat tradisional seringkali dijadikan alternatif bagi seseorang yang mengalami patah di bagian tulang dan merasa takut untuk ke dokter.
Dalam sesi talkshow Morning Update di iNews, Dokter Spesialis Ortopedi Aldo Fransiskus menjelaskan soal bahaya yang mungkin ditimbulkan karena pijat tradisional di bagian tulang. Meski tidak seluruhnya, di beberapa kasus, seringkali ditemukan pijat itu justru memberikan beban berlebih pada tulang.
"Kalau misalnya dilihat di beberapa kasus itu, kalau dipijat bukan sekadar pijat aja, tapi tulangnya mendapat beban yang berlebih dari biasanya," kata Dokter Aldo Fransiskus kepada iNews.id, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Tak menjadi masalah jika pijat yang dimaksud adalah hanya di bagian otot dan tidak menjadikan tulang menerima beban berlebih.
"Kalau yang dipijit ototnya memang pas itu enggak apa-apa, tapi kalau tulangnya yang dipijat kadang sampai diplintir, miring ke kiri dan kanan, terus bahkan dengan gerakan yang paksa (itu bisa bermasalah)," jelas dia.
Dokter Aldo mengungkap, jika pijat itu dilakukan pada bagian tulang yang keropos, besar kemungkinan itu bisa sampai patah dan remuk. Jadi, pijat di bagian tulang itu cukup berisiko dan membahayakan.
"Otomatis tulang yang keropos itu jadi patah sampai remuk. Jadi pijat bagian tulang itu berbahaya," katanya.
Dokter Aldo menyarankan agar membiasakan diri untuk berolahraga ketimbang dipijat. Tentunya, dengan beberapa gerakan yang terbilang aman, misalnya aerobik dan yoga, yang mana gerakannya tidak terlalu membuat Anda harus banyak membungkuk dan gerakan yang tidak sering memutar badan Anda.
"Jadi gerakan yang terlalu membungkuk, terlalu memutar, yang cepat apalagi yang belum rutin olahraga itu bahaya. Yoga juga enggak semua bisa gerakannya, ada pasien yang sampai patah tulang punggungnya karena yoga," ujar dia.
Editor: Siska Permata Sari