Angka Stunting di Indonesia Turun, Presiden Jokowi: Saya Kira Ini Tidak Cukup
JAKARTA, iNews.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti permasalahan stunting yang masih terjadi di Indonesia. Dia menargetkan angka stunting tersebut bisa turun hingga 14 persen di 2024.
Hal tersebut diungkapkan pada Ratas Percepatan Penurunan Stunting di Istana pada Rabu (5/8/2020).
“Dari data yang saya miliki, ada perbaikan dalam prevalensi stunting dari 37 persen di 2013 menjadi 27,6 persen di tahun 2019. Ini ada penurunan yang cukup lumayan, tetapi saya kira ini tidak cukup,” tutur Presiden Jokowi, Rabu (5/8/2020).
Dia menekankan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia sampai mencapai target di 2024.
“Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita sesuai dengan yang saya sampaikan dan saya berikan kepada Menteri Kesehatan di 2024, kita harus bisa turun menjadi 14 persen,” ujarnya.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah fokus menurunkan angka stunting di 10 provinsi yang prevalensinya paling tinggi.
“Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi,” kata dia.
Di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kaliman Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
“Akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di puskesmas dan posyandu ini yang harus kita pastikan tetap berlangsung. Tidak berhenti di tengah pandemi ini, yaitu pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan pemberian suplemen vitamin A bagi ibu yang menyusui dan MPASI,” kata Presiden Jokowi.
Editor: Tuty Ocktaviany