Apa Arti Playing Victim? Ternyata Bukan Korban Sebenarnya
JAKARTA, iNews.id - Istilah playing victim mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Istilah ini kerap muncul di tengah percakapan atau sering muncul di berbagai media sosial. Namun apa arti playing victim yang sebenarnya?
Meski sering diucapkan, ternyata masih banyak yang belum mengetahui apa arti playing victim sebenarnya. Untuk mengetahuinya, berikut rangkuman iNews.id tentang playing victim.
Playing victim merupakan perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban. Namun di satu sisi dia juga dengan sengaja melimpahkan kesalahannya kepada orang lain. Tujuan seseorang playing victim adalah untuk membela diri agar tidak disalahkan dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.
Sseseorang yang playing victim umumnya kerap merasa disalahkan dan merasa dirugikan dari sebuah kejadian. Dengan kata lain, playing victim bisa dimaknai sebagai perilaku manipulatif untuk memengaruhi dan mengendalikan orang lain agar bisa memperoleh apa yang diinginkan.
Terdapat beberapa faktor mengapa seseorang kerap playing victim. Mulai dari karena ada trauma, dikhianati, tidak memiliki coping mechanism, atau ketergantungan minuman beralkohol dan obat terlarang.
Seseorang dengan perilaku ini juga dapat merasakan sebuah kesenangan ketika mereka menerima perhatian atau belas kasihan sebagai akibat dari kemalangan. Mereka juga mendapatkan "sensasi" yang tidak menyenangkan karena memamerkan luka yang disebabkan oleh orang lain dan menciptakan rasa bersalah.
Percakapan mereka cenderung berpusat pada masalah mereka, dengan harapan bahwa orang lain akan merasa kasihan. Mereka sering menyalahkan orang lain ketika ada yang salah, atau jika mereka tidak mencapai tujuan atau target.
Mereka mungkin menolak kesempatan untuk bergabung dengan kegiatan tempat kerja yang menyenangkan, atau mungkin menolak untuk mengakui bahwa mereka menikmati. Mereka sering menyiratkan bahwa orang lain memiliki rute yang lebih mudah menuju sukses, karena mereka diberi tugas yang lebih baik atau perlakuan istimewa.
Tidak hanya menimbulkan dampak buruk bagi orang lain, perilaku playing victim juga berdampak buruk bagi diri sendiri. Orang yang playing victim bisa menjadi marah, frustasi, putus asa, dan tidak bisa merasakan kebahagiaan karena terus bersikap manipulatif.
Jika perilaku ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin pelaku dapat kehilangan orang-orang di sekitarnya dan berujung pada perasaan terisolasi, terintimidasi, hingga menjadi depresi.
Editor: Elvira Anna