Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aespa Konser di Jakarta 4 April 2026
Advertisement . Scroll to see content

Apa Itu Pneumotoraks, Penyakit yang Bikin Winter Aespa Harus Dioperasi

Sabtu, 13 April 2024 - 12:58:00 WIB
Apa Itu Pneumotoraks, Penyakit yang Bikin Winter Aespa Harus Dioperasi
Apa Itu Pneumotoraks, Penyakit yang Bikin Winter Aespa Harus Dioperasi (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Winter Aespa dikabarkan menjalani operasi pneumotoraks pada 11 April 2024. Dia menjalankan prosedur akibat terjadi paru-paru yang kolaps. 

Sebelum kabar mengejutkan tersebut beredar, Winter sempat tampil bersama dengan Aespa di salah satu acara musik di Jepang. Setelah itu dia melangsungkan operasi dan membutuhkan waktu pemulihan selama 2 bulan.

Lantas, apa itu penyakit pneumotoraks yang diidap Winter Aespa?

Dikutip Cleveland Clinic, Sabtu (13/4/2024), pneumotorak adalah kondisi saat udara di ruang antara dinding dada dan paru-paru (ruang pleura). 

Udara di rongga pleura dapat menumpuk dan menekan paru-paru Anda, sehingga menyebabkan paru-paru kolaps sebagian atau seluruhnya. Oleh karena itulah penyakit ini disebut juga dengan paru-paru kolaps.

Pneumotoraks ini juga terbagi ke dalam dua jenis, yaitu pneumotoraks spontan dan traumatis. Pneumotoraks spontan biasanya terjadi ketika paru-paru yang kolaps tanpa adanya cedera. Bisa jadi karena penyakit paru-paru bawaan.

Sementara itu, pneumotoraks traumatis umumnya terjadi lantaran adanya cedera dan prosedur medis lainnya yang bisa membuat paru-paru kolaps.

Beberapa gejala yang muncul biasanya ditandai dengan nyeri dada di satu sisi, terutama saat mengambil napas, batuk, nafas cepat, detak jantung cepat, dan juga kelelahan.

Selain itu, pneumotoraks juga biasanya disertai dengan sesak napas (dispnea), serta kulit, bibir atau kuku kebiruan (sianosis).

Ada beberapa hal yang bisa memicu pneumotoraks, seperti memiliki permasalahan paru-paru seperti asma, radang paru-paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit pembuluh darah kolagen, fibrosis kistik, dan penyakit paru lainnya.

Sementara itu, beberapa faktor eksternal seperti trauma benda tumpul, luka tembak, luka tusuk, hingga prosedur medis, seperti blok saraf  juga bisa memicu terjadinya pneumotoraks. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut