Arti Eksibisionis, ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
JAKARTA, iNews.id - Tahukah kamu tentang penyakit Eksibisionis atau Eksibisionistik. Termyata arti Eksibisionis merupakan gangguan kesehatan mental yang dilakukan oleh seseorang, di mana orang tersebut menunjukkan alat kelaminnya ke orang lain.
Ketika orang tersebut menunjukkan alat kelaminnya, dia akan berfantasi dan melakukan mastrubasi. Kebanyakan gangguan ini banyak terjadi pada laki-laki dan biasanya yang menjadi korban adalah perempuan. Dampaknya, para korban akan merasa dilecehkan dan menimbulkan rasa trauma.
Gangguan eksibisionistik dikenal juga dengan eksibisionisme yang terjadi karena kondisi psikologis. Gangguang ini bisa menyebabkan seseorang mengalami penyimpangan orientasi maupun seksualitas.
Namun tidak banyak orang yang tahu apa itu eksibisionisme. Nah kali ini iNews.id akan merangkum ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya gangguan eksibisionisme. Berikut ulasannya dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2023).
Biasanya orang yang menderita eksibisionisme akan mengalami rasa gelisah bila tidak melakukannya. Tanpa disadari ada dorongan seksual untuk mencari sasaran orang asing dan melihat tingkahnya itu. Seseorang yang menderita eksibisionisme akan memiliki fantasi, perilaku, dan dorongan seksual yang intens selama 6 bulan.
Penyebab Eksibisionis
Dilansir dari Sexual Deviance Journal, eksibisionisme terjadi karena adanya cedera atau penyakit di dalam otak khususnya bagian lobus temporal atau amigdala. Selain itu juga eksibisionisme terjadi karena seseorang tidak memiliki hubungan romantis secara seksual yang seharusnya. Dengan mengeluarkan alat kelamin mereka akan mendapatkan kepuasan seksual.
Cara mengatasi eksibisionisme
Tak perlu khawatir, para mengidap eksibisionisme bisa sembuh kok dengan melakukan pengobatan. Biasanya mereka disarankan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan oleh psikoterapi dan pengobatan medis, seperti pelatihan empati, relaksasi, dan pelatihan keterampilan agar bisa mengatasi munculnya hasrat seksual.
Dampak pada korban
Eksibisionisme juga dapat memberi dampak secara mental bagi korban. Para korban akan mengalami rasa trauma seperti layaknya korban kekerasan seksual. Mereka juga akan mengalami stres psikologis jangka panjang.
Para korban juga akan mengalami dampak psikis yang berupa depresi, kecemasan (anxiety), trauma, dan histeria.
Editor: Elvira Anna