Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Arti Emotional Abuse? Ini Ciri-Cirinya agar Tak Mudah Terjebak 
Advertisement . Scroll to see content

Arti Emotional Abuse, Tindakan Pelecehan Berdampak Fatal pada Mental

Senin, 30 Januari 2023 - 19:08:00 WIB
Arti Emotional Abuse, Tindakan Pelecehan Berdampak Fatal pada Mental
Arti emotional abuse. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Istilah emotional abuse mungkin belum cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia. Arti emotional abuse sendiri merupakan salah satu bentuk kekerasan selain physical abuse atau kekerasan yang bersifat fisik. Bahkan emotional abuse ini masih cukup sering terjadi.

Emotional abuse seringkali menjadi pendahulu sebelum akhirnya terjadi physical abuse. Emotional abuse kerap dianggap setara dengan verbal abuse dan saling tumpang tindih satu sama lain. Definisi verbal abuse adalah kata-kata yang dipakai untuk merendahkan, meremehkan atau memfitnah dan menyakiti orang lain.

Sedangkan arti emotional abuse biasanya melibatkan pengendalian orang lain dengan menggunakan emosi untuk mengkritik, mempermalukan, mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasi mereka.

Meskipun paling umum terjadi dalam hubungan pacaran dan pernikahan, bentuk dari pelecehan mental atau emosional ini juga dapat terjadi dalam hubungan apa pun, termasuk di antara teman, anggota keluarga, dan rekan kerja. Tujuan mendasar dari emotional abuse adalah untuk mengendalikan orang lain dengan mendiskreditkan, mengisolasi, dan membungkam mereka. Ini adalah salah satu bentuk pelecehan yang paling sulit dikenali karena pelakunya cenderung manipulatif.

Emotional abuse juga dapat mengikis harga diri korban, sehingga mereka dapat mulai meragukan persepsi dan kenyataannya sendiri. Pada akhirnya, korban mungkin merasa terjebak. Orang yang dilecehkan secara emosional terlalu terluka untuk mempertahankan hubungan lebih lama lagi, tetapi juga takut untuk pergi. Jadi, siklus itu berulang sampai sesuatu selesai.

Cara menghadapi emotional abuse


Seorang korban emotional abuse biasanya akan merasa dirinya tidak berharga dan dia mulai mengabaikan kebutuhan yang ada di dalam dirinya. Korban emotional abuse perlu secara reflektif melihat ke dalam dirinya dan bersikap jujur terhadap dirinya untuk mengakui apakah dia sebenarnya merasa nyaman atau tidak dengan hubungan yang sedang dijalaninya.

Beberapa langkah yang selanjutnya dapat diambil adalah menyadari bahwa emotional abuse adalah sesuatu yang salah dan bukan sesuatu yang perlu dimaklumi. Korban tidak perlu merasa bersalah atas emotional abuse yang terjadi, berdiskusi dengan pelaku bahwa tindakan yang dilakukannya tidak menyenangkan dan membuat korban merasa tidak nyaman. 

Korban juga perlu membuat batasan dalam hal-hal apa sajakah dia akan menerima atau menolak perilaku manipulatif dari pelaku, mencari bantuan konseling baik secara individual ataupun bersama dengan pelaku, berdiskusi dengan keluarga, teman, kerabat dekat, ataupun pemuka agama tentang apa yang dirasakan.

Itulah arti emotional abuse yang merupakan salah satu bentuk kekerasan atau penganiayaan pada seseorang. 

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut