Benarkah Transplantasi Rambut Solusi untuk Masalah Kebotakan, Begini Kata Ahli

JAKARTA, iNews.id - Kebotakan atau alopecia merupakan kondisi ketika rambut mengalami kerontokan parah dan tidak dapat tumbuh lagi secara permanen. Ada beberapa faktor penyebab rambut mengalami kebotakan, seperti penuaan, salah menggunakan perawatan rambut, hingga stres.
Beruntung, dengan adanya perkembangan teknologi kini ada perawatan transplantasi rambut sebagai solusi dari kebotakan. Sebenarnya, tren transplantasi rambut ini sudah ada sejak lama dan masih digandrungi oleh masyarakat sampai saat ini.
Medical Doctor QuickGlam Clinic, dr. Mega Melati Wibowo mengatakan transplantasi rambut merupakan prosedur untuk mengembalikan rambut pada area kulit kepala yang mengalami kebotakan. Dia menjelaskan metode ini umumnya dilakukan dengan metode cangkok rambut, dari akar rambut yang berkualitas masih baik di lokasi yang alami kebotakan.
“Biasanya transplantasi rambut menggunakan satu sampai lima folikel rambut di bagian belakang atau rambut dalam keadaan sehat. Kemudian dilakukan metode cangkok,” ujar dr Mega dalam peluncuran QuickGlam Clinic Cabang Kemang, baru-baru ini.
Dokter Mega menjelaskan sebelum melakukan transplantasi rambut, pasien akan pemeriksaan mulai dari pemeriksaan darah hingga luas area rambut yang akan ditanamkan. Jadi transplantasi rambut tak bisa dilakukan sembarangan tanpa pemeriksaan.
"Jadi di kita ada hair analyzer yang akan melihat, apakah sumber folikel rambutnya juga sehat. Apakah mencukupi untuk area donor, apabila tidak mencukupi maka tidak bisa dilakukan transplantasi," kata dr Mega.
Dia pun mengatakan tidak semua orang bisa melakukan transplantasi rambut. Salah satunya adalah orang yang memiliki rambut tipis atau botak. Sebab metode ini tidak bisa menggunakan rambut orang lain.
"Transplantasi rambut orang lain tidak bisa, karena akar rambut akan dimasukan. Kalau gunakan rambut lain berisiko terjadinya infeksi apalagi kalau tidak cocok iritasi banyak kendalanya, jadi harus dari rambutnya sendiri," kata dr Mega.
Editor: Elvira Anna