Bolehkah Ibu Hamil Minum Larutan? Kenali Dulu Komposisinya!
JAKARTA, iNews.id - Sakit tenggorokan merupakan salah satu kondisi yang kerap menyiksa, tak terkecuali bagi ibu hamil. Saat panas dalam mengonsumsi larutan penyegar pun kerap menjadi andalan. Namun bolehkah ibu hamil minum larutan?
Memang larutan penyegar dipercaya bisa membantu meredakan sakit tenggorokan. Kandungan ramuan herbal di dalamnya bisa melembapkan kembali area tenggorokan sekaligus menyejukan dari rasa panas.
Dari tampilannya, larutan ini tak memiliki warna atau jernih selayaknya air putih yang Anda konsumsi setiap hari. Rasanya pun tak berbeda dengan air putih pada umumnya. Meski begitu, pada beberapa varian, rasanya bisa seperti buah-buahan karena ditambah dengan perasa jeruk, lemon, atau buah lainnya guna menambah cita rasa.
Larutan penyegar sendiri memiliki komposisi yang berbeda-beda, tergantung pada masing-masing mereknya. Namun, komposisi utama dari minuman ini adalah gypsum fibrosum, yaitu mineral yang tidak beracun dan memiliki banyak manfaat.
Di pasaran, umumnya, larutan penyegar mengandung 3,25 persen atau sekitar 180 mg gypsum fibrosum. Manfaat larutan penyegar utamanya didapat dari gypsum fibrosum ini. Meski bukan tanaman herbal, gypsum fibrosum sudah digunakan sebagai komponen utama obat-obatan tradisional dari Cina.
Dalam pengobatan Cina, gypsum fibrosum termasuk dalam kategori zat yang dapat menghilangkan panas. Zat-zat yang termasuk ke dalam kategori ini umumnya digunakan untuk menyembuhkan radang atau infeksi, salah satu penyebab dari panas dalam. Dengan begitu, bakteri dan virus yang menjadi penyebab panas dalam bisa dilawan dan suhu tubuh dapat kembali normal.
Umumnya, ibu hamil masih tergolong aman untuk mengonsumsi larutan penyegar yang dijual dipasaran selama mengikuti anjuran konsumsi. Namun, dibandingkan mengonsumsi larutan penyegar yang masih mengandung bahan kimia, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi bahan-bahan yang lebih alami.
Misalnya, meminum air lemon yang ditambah dengan madu atau memperbanyak minum air putih dengan ditambah istirahat yang cukup saat mengalami keluhan radang tenggorokan atau panas dalam. Jika keluhan sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh, maka sebaiknya berobat ke dokter agar mendapatkan diagnosa dan penanganan yang seharusnya.
Editor: Elvira Anna