Cacar Monyet Mpox Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global, Indonesia Perlu Waspada?
JAKARTA, iNews.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan cacar monyet atau Mpox sebagai darurat kesehatan global (PHEIC). Dengan status tersebut, Mpox dikategorikan sebagai penyakit dengan level kewaspadaan tertinggi di seluruh dunia.
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah Indonesia perlu waspada dengan penetapan cacar monyet Mpox sebagai darurat kesehatan global?
Sebelum menjawab itu, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman merespons penetapan cacar monyet Mpox sebagai darurat kesehatan global oleh WHO.
"Berdasarkan analisa saya terhadap kondisi global maupun khusus di Kongo, penetapan cacar monyet Mpox sebagai darurat kesehatan global oleh WHO adalah keputusan yang tepat," kata Dicky Budiman saat dihubungi iNews.id, Kamis (15/8/2024).
Dengan penetapan darurat kesehatan global, kata Dicky, negara-negara akan menjadi lebih 'aware' dengan penyakit ini. Dengan begitu, kewaspadaan semakin ditingkatkan.
Nah, apakah Indonesia perlu mewaspadai cacar monyet Mpox juga?
"Iya, termasuk Indonesia, karena terdapat kelompok berisiko tinggi di Indonesia. Artinya, kemungkinan mengalami lonjakan kasus tetap ada," kata Dicky.
Kondisi di Indonesia, dinilai Dicky, akan mengalami kesulitan dalam upaya pencegahan kasus. Sebab, Indonesia sangat tertutup dengan kelompok homoseksual yang merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi cacar monyet.
"Kelompok itu sangat sulit terjangkau, ya, salah satunya karena mereka terstigmatisasi," ungkapnya.
Karena itu, Dicky menyarankan agar pemerintah Indonesia harus merespons kabar ini dengan meningkatkan deteksi dan penjangkauan kelompok berisiko tinggi.
"Saran yang bisa diberikan adalah pemerintah melibatkan NGO atau kelompok sebaya untuk meraih kelompok berisiko tinggi cacar monyet. Tentunya dengan strategi komunikasi risiko," katanya.
Selain surveilans ditingkatkan, pemerintah juga bisa merespons penetapan WHO ini dengan mulai membahas soal pengadaan vaksinnya.
"Karena vaksinasi cincin (ring vaccination) jadi kunci menekan sebaran kasus selain meningkatkan promosi seks sehat dan aman," ungkap Dicky.
Editor: Muhammad Sukardi