Calon Orang Tua Perlu Tahu, Ini Caranya Cegah Stunting pada Anak
JAKARTA, iNews.id - Kasus anak stunting masih menjadi salah satu masalah gizi yang serius di Indonesia. Sebab itu, pemerintah tengah berupaya keras untuk menurunkan angka stunting.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen. Ini belum mencapai target pemerintah yang ingin menurunkan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024.
Sebagaimana kita tahu, stunting memiliki dampak serius bagi anak-anak, bukan hanya pada persoalan tinggi badan, tetapi juga mempengaruhi perkembangan otak mereka. Hal ini tentu berdampak pada kemampuan belajar, pertumbuhan mental dan meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit kronis.
Sebab itu, menyambut kehadiran buah hati dalam keluarga memerlukan perencanaan yang matang. Di sinilah peran calon orang tua itu penting untuk mempertimbangkan banyak aspek, seperti kesiapan dalam hal kesehatan, finansial, psikologi, dan edukasi guna memastikan hak-hak anak terpenuhi dengan baik.
Pentingnya perencanaan keluarga
Melakukan perencanaan keluarga yang matang, orang tua dapat lebih siap menghadapi peran tersebut, sehingga hak-hak anak bisa terjamin. Selain itu, anak-anak juga dapat berkembang secara optimal untuk mencapai potensinya.
Hal tersebut dipaparkan Head of Medical Department of Bayer Pharmaceutical dr Dewi Muliatin Santoso. “Dengan melakukan perencanaan keluarga yang bertanggung jawab, kita dapat memperhitungkan dengan bijak supaya setiap anak dapat bertumbuh kembang dengan baik dan terpenuhi hak-haknya untuk memiliki keluarga yang sehat, mendapatkan gizi yang baik, serta kesehatan, pendidikan, dan lingkungan yang mendukung,” kata dr Dewi seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (5/8/2023).
Berdasarkan berbagai solusi perencanaan keluarga yang tersedia, riset Reuters menunjukkan bahwa pil kontrasepsi modern menjadi pilihan andal. Penggunaan pil kontrasepsi tersebut untuk merencanakan jarak usia anak dan mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Selain itu pil kombinasi modern yang mengandung Drospirenon juga dapat meregulasi hormon secara aman serta memberikan manfaat tambahan. Mulai dari meringankan jerawat dan menjaga berat badan tetap stabil.
Selain itu, penggunaan pil KB drospirenon juga membantu mengatur siklus menstruasi serta meredakan gangguan Premenstrual Syndrome (PMS) maupun Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).
Dr Dewi menjelaskan, perencanaan keluarga adalah langkah penting dalam menciptakan masa depan yang cerah bagi anak dan keluarga. Sebab itu, kata dia, Bayer memiliki situs Bicara Kontrasepsi untuk memberikan informasi terkait hal tersebut kepada masyarakat guna mendukung proses perencanaan keluarga.
“Harapannya masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi yang tepat mengenai perencanaan keluarga. Hal ini akan membantu masyarakat membuat keputusan yang bijaksana dalam merencanakan masa depan keluarga mereka, serta mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045 dengan generasi anak-anak yang tumbuh bahagia dan sejahtera,” ujar dia.
Editor: Siska Permata Sari