Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Itu CERA-CARE BIOME, Teknologi Baru yang Bantu Maksimalkan Kesehatan Kulit Bayi?
Advertisement . Scroll to see content

Cara Atasi Ruam Popok pada Anak dengan Terapi ABCDE 

Sabtu, 10 Desember 2022 - 08:38:00 WIB
Cara Atasi Ruam Popok pada Anak dengan Terapi ABCDE 
Cara mencegah iritasi pada kulit bayi (Foto: Healthline)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ruam popok masih menjadi masalah yang meresahkan orang tua karena dapat dialami baik pada bayi baru lahir maupun balita. Ruam popok merupakan kondisi peradangan pada kulit bayi akibat koloni bakteri. 

Gejala utama pada ruam popok yang sangat mencolok adalah timbulnya kemerahan pada kulit, bengkak, gatal dan terasa sakit. Biasanya ruam popok terjadi pada bagian tubuh bayi yang terdapat lipatan seperti paha, selangkangan, dan area genital bayi. 

Ruam popok dapat membuat buah hati tidak nyaman, bahkan akan merasa kesakitan dan perih pada kulit yang terdapat ruam popok. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ruam popok pada bayi tidak mengancam jiwa, namun akan sangat mengganggu anak dan menyebabkan bayi rewel. 

Bila terjadi ruam dan tidak diatasi dengan baik, dapat terjadi infeksi sekunder, yaitu infeksi yang terjadi bersamaan dengan infeksi sebelumnya yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit. Alasan inilah yang menyebabkan edukasi mengenai ruam popok harus terus dilakukan. 

Dokter spesialis anak, dr. S.T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A mengatakan, semakin lama area yang mengalami ruam kontak dengan feses, iritasi akan semakin parah begitu juga dengan ruam popok. 

"Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk membantu mengatasi risiko ruam popok. Salah satu perawatan yang tepat bagi bayi untuk mengatasi risiko ruam popok adalah dengan melakukan terapi ABCDE," kata Andreas. 

Adapun terapi ABCD merujuk pada Air, Barrier, Cleansing, Diaper, dan Edukasi. 

Air (udara) 

Area tertutupi popok harus sesering mungkin terkena udara dengan membuka popok secara berkala. 

Barrier (pelindung) 

Mengoleskan krim barrier (misalkan zink oksida atau petrolatum) ke area yang tertutup popok untuk bayi yang berisiko terkena dermatitis popok. 

Cleansing (pembersihan) 

Selalu bersihkan area terkena popok dengan lembut menggunakan air setiap penggantian popok, hindari menggosok kuat. 

Diaper (popok) 

Gunakan popok daya serap tinggi dan hindari popok kain. Ganti popok setiap 1 hingga 3 jam 

Education (edukasi) 

Orang tua harus diberi edukasi tata cara pencegahan dan pengobatan dermatitis popok. Ruam popok pada anak umumnya terkait dengan pemakaian popok. Mengganti popok secara berkala merupakan bentuk perawatan yang tepat untuk mengatasi risiko ruam popok bayi. Selain itu, pemilihan popok dengan daya serap tinggi juga tidak kalah pentingnya.

Branding Director Makuku, Lucky Zheng menjelaskan ruam popok merupakan salah satu dari penyakit kulit yang paling umum dialami oleh bayi. Setidaknya, sekali selama penggunaan popok.

 "Sebagai pelopor inti struktur SAP di Indonesia, Makuku SAP Diapers Pro Care berkomitmen untuk membantu para Ibu untuk menekan risiko ruam popok. Hingga saat ini, Makuku belum menerima pengembalian produk dengan alasan ruam popok pada kulit bayi dalam program 'Jaminan Tidak Cocok, Uang Kembali'," kata Lucky.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut