Cegah Hipertensi Ternyata Bisa Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia, Begini Caranya
JAKARTA, iNews.id – Menjaga kualitas hidup sangat penting dilakukan oleh siapa saja, khususnya bagi orangtua yang masuk kategori lansia. Mengapa? Alasannya menjaga kualitas hidup dengan hidup sehat dan selalu bahagia maka para lansia bisa terhindar dari penyakit degeneratif sekaligus berumur panjang.
Sebelumnya tercatat dalam Riskesdas 2018, risiko menderita penyakit degeneratif (kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes mellitus, jantung, dan hipertensi) menunjukkan tren peningkatan dibandingkan tahun 2013. Salah satu faktor penyebab hipertensi yang tak bisa dikendalikan adalah bertambahnya usia.
Seiring penambahan usia, lansia pun memiliki kemunduran terutama dari sisi kesehatannya. Orang yang lanjut usia cenderung mengalami penurunan pada kepekaan indra perasa, sehingga kerap kehilanggan selera makan. Akibat kurangnya kepekaan indra perasa, garam cenderung ditambahkan pada makanan. Padahal garam adalah komponen yang perlu dibatasi terutama untuk mereka yang berusia lanjut. Selain pola makan yang tidak sehat, kurang serat, dan tinggi lemak, garam menjadi salah satu pemicu hipertensi.
Mengacu pada kualitas hidup lansia, Dr. Toto Sudargo, M.Kes, Dosen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, mengatakan gizi menjadi bagian penting yang tak bisa dianggap remeh. Terlebih data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2020, jumlah lansia di Indonesia meningkat sebesar 9,92 persen atau sebanyak 26,82 juta orang.
“Menjadi tua adalah pasti, tetapi sehat di usia tua adalah pilihan. Menjaga asupan makanan khususnya garam menjadi bagian dari proses kesehatan dari lansia”, ujar Dr. Toto Sudargo pada acara webinar Peran Gizi dan Umami dalam Pencegahan Hipertensi dan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia, belum lama ini.
Webinar yang digelar oleh Ajinomoto ini juga merupakan kelanjutan dari penelitian Elderly Project tim peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang dikepalai oleh Dr. Toto Sudargo. Elderly Project dilakukan pada Oktober 2021-Januari 2022, dengan metode purposive sampling. Lokasi penelitiannya dilakukan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur, Yogyakarta.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat meningkatkan status gizi lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidupnya.
Hasilnya lansia yang ikut program pemberian makan dan pendidikan gizi, mengalami penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal itu ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yakni sebesar 52,9 persen turun menjadi 23,5 persen.
“Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita”, ujar Dr Toto.
Hasil penelitian Elderly Project juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). Project ini juga merupakan salah satu cara Ajinomoto untuk memperkenalkan kampanye Bijak Garam kepada masyarakat khususnya para lansia.
Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet rendah garam terutama pada menu makanan lansia. Mengurangi penggunaan garam dan menambahkan bumbu umami dapat membantu menurunkan asupan natrium lansia. Dengan menerapkan cara ini di BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur, nafsu makan para lansia tidak menurun karena rasa makanan yang diberikan kepada para penghuni panti terbukti tetap enak walaupun kadar garamnya menurun dibandingkan sebelumnya.
Ditambahkan Grant Senjaya selaku Head of Public Relations Ajinomoto berharap webinar memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa pada usia lanjut pun bisa tetap meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup sehat. Caranya dengan menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan juga mengurangi asupan gula, garam, dan lemak.
Editor: Elvira Anna