Cek Mitos Palsu Seputar Vaksinasi Covid-19, Berikut Faktanya!
JAKARTA, iNews.id - Setelah vaksinasi Covid-19 mulai dilaksanakan di seluruh dunia, orang-orang berada dalam keadaan gembira dan lega. Meski sebagian dari mereka masih menunggu giliran jadwal vaksinasi.
Namun, sebagian orang juga masih dalam situasi kebingungan dan berjuang untuk menghindari ketidakbenaran terkait vaksin. Karena itu, untuk membantu Anda mengatasi hal ini, berikut adalah beberapa mitos palsu tentang vaksin Covid-19 yang harus dihindari, sebagaimana dilansir Times of India pada Selasa (16/3/2021).
Vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan
Baru-baru ini, banyak postingan media sosial menyebarkan desas-desus palsu tentang bagaimana vaksin Covid-19 karena kemiripannya dengan protein yang ada di dalam tubuh dapat menimbulkan ancaman yang menyedihkan bagi kesuburan seseorang.
Namun, Menteri Kesehatan India, Dr. Harsh Vardhan membatalkan semua klaim dan mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa dua jenis vaksin keluaran Covishield dan Covaxin, dapat menyebabkan kemandulan baik pada wanita maupun pria.
Uji coba vaksin dilakukan dengan terburu-buru, sehingga tidak aman
Sudah pasti ada urgensi untuk mengembangkan vaksin yang efisien guna menjaga kesehatan masyarakat. Namun bukan berarti vaksin tersebut tidak aman. Banyak profesional medis, raksasa farmasi, dan ilmuwan berkumpul untuk mengembangkan vaksin yang efektif melawan Covid-19.
Meskipun vaksin dapat menimbulkan beberapa reaksi merugikan pada orang-orang tertentu, dengan jutaan telah menerima suntikan mereka, itu hanya bukti bahwa vaksin Covid-19 aman untuk digunakan banyak orang.
Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Banyak informasi yang salah tampaknya beredar yang mengklaim bagaimana vaksin Covid-19 dapat melemahkan kekebalan dan membuat Anda lebih rentan terhadap SARs-COV-2. Namun, itu tidak benar.
Sebaliknya, vaksin Covid-19 membantu sistem kekebalan Anda untuk mengidentifikasi patogen mematikan dan memungkinkan mereka untuk melawannya. Itu tidak melemahkan atau membebani sistem kekebalan dengan cara apa pun. Oleh karena itu, tidak mungkin vaksin Covid-19 dapat menginfeksi Anda dengan virus.
Anda bisa berhenti memakai masker jika sudah divaksin
Banyak orang memiliki kesalahpahaman bahwa setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, mereka dapat kembali menjalani kehidupan. tanpa mengenakan masker dan menjaga jarak. Namun, itu tidak benar.
Jika Anda dan orang-orang di sekitar Anda telah divaksinasi penuh, CDC menyarankan agar Anda tetap mengenakan masker. Mengingat belum semua orang divaksinasi sehingga penularan Covid-19 masih dapat terjadi.
Editor: Dyah Ayu Pamela