China Diserang Virus Chikungunyah, 7.000 Kasus Dilaporkan!
JAKARTA, iNews.id - China sedang menghadapi wabah virus Chikungunya yang ditularkan melalui nyamuk. Lebih dari 7.000 kasus dilaporkan di provinsi Guangdong saja.
Menurut laporan CBC, kasus terbanyak ada di kota Foshan di bagian selatan. Individu yang terinfeksi dikarantina di rumah sakit hingga hasil tes mereka negatif virus chikungunya.
Tindakan pencegahan penyebaran virus lainnya yang dilakukan pemerintah setempat adalah petugas kesehatan mendatangi rumah-rumah di Foshan untuk memeriksa faktor risiko seperti genangan air tempat nyamuk dapat berkembang biak.
Tak hanya itu, petugas juga menyemprot taman dan jalanan dengan insektisida. Menariknya, pihak berwenang melepaskan 'nyamuk gajah' dan ikan pemakan nyamuk guna memangsa nyamuk pembawa virus.
Beberapa negara menaikkan level peringatan pada China atas wabah ini. Misalnya saja Kanada, negara itu menetapkan China sebagai peringatan perjalanan Level 2. Warga Kanada yang ingin ke China diimbau untuk meningkatkan upaya pencegahan kesehatan.
Amerika Serikat juga demikian. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan peringatan perjalanan ke China bagi warga AS. Dikatakan di sana, China berstatus 'risiko tinggi' terpapar penyakit chikungunya.
CDC melaporkan, sekitar 240.000 kasus chikungunya telah dilaporkan di beberapa wilayah Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, wilayah Samudera Hindia, dan Asia sepanjang 2025 ini. Dilaporkan juga bahwa ada 90 kematian akibat virus chikungunya.
Diketahui bahwa AS tidak hanya menaikkan level waspada pada China, tapi juga Bolivia di Amerika Selatan dan negara serta wilayah di kawasan Samudera Hindia seperti Madagaskar, Mauritius, Mayotte, Réunion, Somalia, hingga Sri Lanka.
Editor: Muhammad Sukardi