Covid-19 Bisa Sebabkan Gangguan Berpikir LALILULELO, Ini Tindakan yang Harus Dilakukan
JAKARTA, iNews.id - Covid-19 dapat menyebabkan gangguan berpikir atau lebih dikenal dengan istilah LALILULELO. Penemuan tersebut dipublikasikan sejumlah jurnal yang menyebutkan adanya hubungan Covid-19 dengan beberapa penyakit yang berhubungan dengan kognitif manusia.
Pada jurnal yang dipublikasikan BMJ, tertulis bahwa efek Covid-19 yang lama pada otak bisa menyebabkan gangguan kognitif. Jurnal yang dipublikasikan oleh The Lancet juga menyebut, orang yang sudah pulih dari Covid-19, termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala, menunjukkan defisit kognitif yang signifikan.
Pakar Kesehatan dan Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengungkapkan, dalam jurnal The Lancet, juga menyebut bahwa analisis kinerja yang lebih halus di seluruh sub-tes juga mendukung hipotesis bahwa Covid-19 memiliki dampak multi-domain pada kognisi manusia.
"Covid-19 sangat jahat karena bisa menyerang berbagai organ. Dalam bulan- bulan pertama seseorang akan kesusahan saat berpikir, dan kesulitan mengeluarkan perkataan ketika ingin berbicara. Ketika berpikir, ada alur yang terputus," ujar dr. Fajri saat dihubungi iNews.id baru-baru ini.
Dia menambahkan, persentase pasien dengan gangguan kognitif yang signifikan secara klinis berkisar antara 59% hingga 65%. Namun tergantung pada batas yang diterapkan untuk relevansi klinis gangguan kognitif, dengan pembelajaran verbal dan fungsi eksekutif yang paling terpengaruh.
"Jika seseorang merasa mengalami gangguan berpikir (kognitif) akibat Covid-19, hal yang harus dilakukan adalah segera mengunjungi dokter saraf. Karena ada terapi-terapi, stimulasi, dan lainnya. Pola hidup sehat, pola makan sehat. Saat ini sedang dicari, apa terapi yang sesuai untuk mengatasi keluhan ini," tuturnya.
Editor: Dyah Ayu Pamela