Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi: Tak Ada Ancaman terhadap Arya Daru Diplomat Kemlu
Advertisement . Scroll to see content

Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian Arya Daru, akibat Mati Lemas

Selasa, 29 Juli 2025 - 17:37:00 WIB
Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian Arya Daru, akibat Mati Lemas
Dokter forensik sebut Arya Daru Pangayunan meninggal akibat mati lemas. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal dr G. Yoga Tohjiwa, Sp.FM, membeberkan hasil autopsi Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri, yang meninggal dunia dengan kepala terlilit lakban.

Berdasarkan serangkaian pemeriksaan lengkap, hasil autopsi menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal akibat mati lemas gegara alami gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas.

"Sebab mati almarhum (Arya Daru) adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas," ungkap dr Yoga dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

Gangguan pertukaran oksigen ini kemungkinan besar terjadi karena hidung dan mulutnya terlilit lakban. Kondisi terakhir Arya Daru sebelum ditemukan tak bernyawa di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Di sisi lain, dr Yoga menerangkan bahwa ditemukan luka lecet dan memar di tubuh Arya Daru. Luka-luka itu ada di pipi kanan, leher, hingga lengan kanan atas dan bawah.

Berikut laporan lengkap hasil autopsi Arya Daru. Simak beritanya sampai selesai. 

Hasil Autopsi Arya Daru

1. Ditemukan adanya luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibir bawah bagian dalam.

2. Terdapat luka-luka lecet pada pipi kanan dan leher yang terdiri dari satu buah luka lecet di pipi kanan, dan ada 5 luka lecet di bagian leher.

3. Ditemukan juga memar pada kelopak atas mata kiri, ada memar di bibir bawah bagian dalam, lengan atas kanan, dan lengan bawah kanan dengan masing-masing satu buah memar pada kelopak atas mata kiri, satu memar bibir bawah bagian dalam, dua memar pada lengan atas kanan, dan dua memar pada lengan bawah kanan

4. Dari hasil autopsi, karena ditemukan adanya luka-luka pada daerah leher, tim melakukan autopsi menggunakan teknik khusus leher dengan upaya mendalami apakah luka-luka yang terdapat pada bagian luar berdampak pada organ dalam leher.

"Kami laporkan, pada otot leher tidak ditemukan adanya resapan darah. Lalu, pada batang tenggorok berisi lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan," papar dr Yoga.

Dia melanjutkan, "Kami temukan pada organ dalam yaitu kedua paru ditemukan pembengkakan paru, dan seluruh organ dalam ditemukan pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik perdarahan."

Dari pemeriksaan tersebut, kata dr Yoga, seluruh organ diambil sampel jaringannya baik itu untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi maupun histopatologi.

Pemeriksaan awal toksikologi di RSCM dilakukan pemeriksaan penyaring napza dan alkohol menggunakan sampel urin dan didapat hasil negatif.

Kemudian dari hasil histopatologi, dikonfirmasi bahwa luka bibir bagian dalam, hasilnya terdapat gambaran perdarahan pada luka tersebut yang sesuai dengan tanda intravitalitas luka.

"Artinya luka terjadi pada saat almarhum masih hidup," kata dr Yoga.

Kemudian, ditemukan gambaran kekurangan oksigen, baik itu pada jaringan jantung, adanya jejas kekurangan oksigen akut.

Pada paru ditemukan gambaran perbendungan disertai pembengkakan. di organ-organ dalam lainnya, ditemukan gambaran pelebaran pembuluh darah dan ekstravasasi sel darah merah atau keluarnya sel dari pembuluh darah.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut