Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waspada, Rasa Lelah bisa Jadi Gejala Covid-19
Advertisement . Scroll to see content

Dokter Sarankan Tes Dahak TBC pada Pasien Batuk Tapi Negatif Covid-19

Selasa, 23 Maret 2021 - 14:26:00 WIB
Dokter Sarankan Tes Dahak TBC pada Pasien Batuk Tapi Negatif Covid-19
Gejala TB sama dengan Covid-19. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia masih mengejar target untuk menghilangkan Tuberkulosis (TBC) seluruhnya pada 2030. Capaian itu faktanya harus melaju lamban karena fokus perhatian ditujukkan pada penanganan Covid-19. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pelacakan kasus TBC di Indonesia hanya tercapai 30 persen dibandingkan capaian sebelumnya. Hal ini mengkhawatirkan, sebab ada kemungkinan kasus TBC melonjak pada 2021 atau 2022. 

"Meski kesadaran masyarakat pada kesehatan semakin tinggi, seperti menggunakan masker dan jaga jarak, tapi testing tidak semasif sebelum pandemi. Ini membuat pelacakan kasus hanya dapat dilakukan 30 persen dari tahun sebelumnya," papar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, di webinar Hari Tuberkulosis Sedunia, Selasa (23/3/2021). 

Di sisi lain, saat bicara tentang TBC maka kita akan mendapati gejala penyakit yang hampir sama dengan Covid-19 yaitu batuk. Ya, pasien Covid-19 dapat dikenali dengan gejala batuk. 

Meski begitu, diterangkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR, untuk mengenali suatu penyakit tentu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

"Tapi, karena saat ini prioritas ada di penanganan Covid-19, makanya pemeriksaan pun akan diutamakan dengan tes Covid-19. Nah, ketika orang dengan gejala batuk ini negatif Covid-19, maka dia jangan dilepas gitu saja. Pemeriksaan TBC mungkin bisa dilakukan pada pasien batuk, terlebih jika batuk sudah berjalan semingguan," tutur Prof Tjandra. 

Jadi, Prof Tjandra sangat menyarankan agar petugas pelayan kesehatan agar tidak membiarkan pasien dengan gejala batuk yang negatif Covid-19 tak mendapat pengetesan lebih lanjut. Sebab, risiko TBC pada orang dengan gejala batuk yang tak sembuh-sembuh meski sudah minum obat cukup besar. 

Begitu juga ketika gejala yang muncul tak hanya batuk melainkan demam. Gejala semacam itu bisa Anda temukan pada penyakit selain Covid-19. "Tes dahak TBC menjadi upaya penting yang harus dilakukan jika hasil diagnosis Covid-19 mengatakan negatif," kata Prof Tjandra. 

Sementara itu, Nadia mengatakan bahwa Kemenkes sudah melakukan upaya semacam ini di fasilitas layanan kesehatan. Namun, tak bisa dipungkiri karena prioritas utama saat ini masih Covid-19 jadi pelaksanaannya belum maksimal. 

"Jadi, tim di puskesmas sudah diarahkan untuk melakukan tes TBC pada orang yang diduga Covid-19 karena adanya gejala batuk dan demam tinggi. Tapi, kami menerima laporan adanya keterlambatan penegakkan diagnsosis TBC akibat tertundanya pengiriman sputum atau penggunaan bersama TCM untuk pemeriksaan Covid-19," ujar Nadia. 

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut