Dukung Herd Immunity, Kenali Vaksin Moderna dan Gejala yang Ditimbulkan
JAKARTA, iNews.id - Program vaksinasi Covid-19 hingga saat ini masih terus digencarkan oleh pemerintah. Tujuannya untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan berkelompok.
Bahkan, belakangan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada vaksin Moderna untuk digunakan di Indonesia. Vaksin Covid-19 ini merupakan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA).
Lantas, apa itu vaksin Moderna? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (26/8/2021).
Dokter Sub Spesialis Imunologi RS Premier Bintaro, Prasna Pramita mengatakan, vaksin Moderna adalah jenis vaksin yang menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA) yang memberikan peringatan membentuk protein unik pada virus sarscov2, sehingga bila terjangkit virus Covid-19 tubuh telah memiliki respons kekebalan.
"Bedanya dengan beberapa vaksin lain, Moderna tidak memiliki komponen Virus sarscov2 sama sekali. Namun, dalam studi yang telah dilakukan, Moderna memiliki efikasi sebesar 94,1 persen setelah pemberian dua dosis vaksinasi," kata dr Prasna Pramita melalui keterangannya.
Kemudian, siapa saja yang bisa diberikan vaksin moderna? Menurut Dokter Prasna, Moderna bisa diberikan kepada kelompok usia di atas 18 tahun, ibu hamil mulai trimester ke-2, ibu menyusui, kelompok usia lanjut, juga kelompok penderita penyakit penyerta. Hanya saja pemberian harus sesuai dengan skrining yang dilakukan sebelum vaksinasi.
Untuk gejala yang ditimbulkan, belakangan ini memang ramai dibicarakan masyarakat. Menurutnya, KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi dari moderna memang cukup rentan terjadi.
"Namun jangan khawatir, itu artinya proses pembentukan antibodi dalam tubuh bekerja dengan baik," katanya.
Adapun gejala yang umum terjadi, pertama, demam sampai 37,5 derajat celsius, lalu bisa juga merasakan sakit kepala, mual dan muntah. Selain itu akan merasakan rasa nyeri pada tempat suntikan, rasa lelah yang tidak biasa, dan banyak juga yang merasakan kedinginan serta diare.
"Tapi sekali lagi jangan khawatir. Hal itu lumrah terjadi dalam proses pembentukan antibodi setelah divaksinasi Moderna. Yang terpenting, atasi gejala tadi dengan konsumsi obat dan istirahat yang cukup, serta segera konsultasikan ke dokter bila gejala dirasa makin parah dan tidak kunjung hilang," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga bagi nakes di RS Premier Bintaro mengatakan, warga Tangerang Selatan ditargetkan harus 70% divaksinasi dosis pertama dari target utama.
"Progres vaksinasi Covid-19 masih belum sepenuhnya sempurna, namun berjalan cukup baik," kata Menkes Budi Gunadi.
Bahkan, Indonesia berhasil mengukir prestasi dengan menduduki peringkat keenam dunia dalam hal jumlah rakyat yang sudah mendapatkan akses vaksinasi. Tentunya prestasi ini tak lepas dari kehadiran berbagai sentra vaksinasi di Tanah Air.
Sementara itu, Dokter Martha M.L. Siahaan sekaligus CEO RS Premier Bintaro menjelaskan, sebagai bentuk dukungan program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh pemerintah, RS Premier Bintaro ikut memberikan layanan Vaksinasi Moderna bagi ratusan peserta.
Syarat untuk ikut vaksinasi antara lain WNI, memiliki KTP Tangerang Selatan, berdomisili di wilayah Tangerang Selatan, usia lebih dari atau sama dengan 18 tahun, dan belum pernah terdaftar vaksinasi.
Vaksinasi sangat diperlukan guna tercapainya kekebalan kolektif. Makanya, masyarakat jangan pernah takut divaksin Covid-19.
Editor: Vien Dimyati