Fenomena Hujan Debu Hitam di Bekasi Berisiko Sebabkan Kanker jika Lambat Diatasi, Ini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Fenomena hujan debu hitam yang terjadi di Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat, mengancam kesehatan warga. Jika tidak ditangani segera, ada risiko kanker yang mengancam nyawa.
Menurut Dokter Kesehatan Lingkungan dr Dicky Budiman, jika masalah hujan debu hitam yang terjadi di Kaliabang, Bekasi, tidak segera ditangani, kesehatan masyarakat terdampak akan memburuk. Termasuk berisiko kena kanker jika terpapar dalam jangka panjang.
"Ada risiko berbahaya dari hujan debu hitam seperti yang terjadi di Kaliabang, Bekasi. Bisa efek akut maupun kronis," ungkap dr Dicky Budiman saat dihubungi iNews.id, Senin (17/11/2025).
Disampaikan dr Dicky, pada efek akut, dampak yang bisa terjadi yaitu iritasi, bronkitis, hingga asma eksaserbasi atau episode gejala asma seperti sesak napas, batuk, dan mengi yang memburuk secara progresif karena saluran napas menjadi sangat meradang dan menyempit.
Sementara itu, efek kronis dari paparan hujan debu hitam ini yaitu menyebabkan gangguan fungsi paru, masalah kardiovaskuler, bahkan berpotensi karsinogenik atau menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
Kenapa masalah-masalah kesehatan itu bisa terjadi?
Dokter Dicky menerangkan, debu hitam ini kalau berasal dari hasil pembakaran, maka mengandung fraksi halus seperti pm 2,5 dan pm 10, black carbon, hingga kontaminan organik seperti Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH).
"Bahkan, debu hitam ini dapat mengandung logam berat seperti Fe, Nikel, atau timbal dan kadmium. Itu semua tergantung dari sumber pembakarannya," ungkap dr Dicky.
"Dan fraksi halus ini bisa menembus jauh ke saluran napas dan darah," tegasnya.
Karena itu, ketika debu hitam tersebut terhirup masuk ke saluran napas, reaksi yang bisa terjadi umumnya menyebabkan batuk, sesak napas, iritasi mata, hidung, tenggorokan, asma eksaserbasi, dan infeksi saluran pernapasan atas.
Pada paparan kronis, menyebabkan masalah paru kronik, stroke, penyakit jantung, peningkatan risiko kanker paru terutama kalau di debu hitam itu mengandung PAH.
Jika terkena ke kulit, debu hitam itu dapat menyebabkan iritasi kontak dermatitis, hiperpigmentasi, memperburuk kondisi kulit, seperti jerawat dan eksim yang semakin parah kondisinya.
Sebagai informasi, warga Kaliabang, Bekasi, sudah hampir sebulan hidup berdampingan dengan hujan debu hitam yang diduga berasal dari hasil pembakaran di salah satu pabrik yang dekat dengan pemukiman warga terdampak.
Menurut beberapa sumber, belum ada tindakan serius untuk mengatasi masalah ini. Padahal, dr Dicky menegaskan, ada risiko masalah kesehatan serius dari paparan debu hitam ini.
Editor: Muhammad Sukardi