Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ternyata Pernah Busung Lapar, Penyakit Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Ganjar Pranowo Ikhtiar Cegah Stunting dengan Penyediaan Air Bersih

Rabu, 27 Desember 2023 - 20:23:00 WIB
Ganjar Pranowo Ikhtiar Cegah Stunting dengan Penyediaan Air Bersih
Ganjar Pranowo Ikhtiar Cegah Stunting dengan Penyediaan Air Bersih (Foto: TPN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Stunting masih menjadi isu penting di Indonesia untuk diatasi. Selain malnutrisi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk ternyata juga menjadi penyebab tingginya angka stunting di Indonesia.

Merujuk riset Kementerian Kesehatan RI(Kemenkes), stunting yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk mencapai 60 persen, sementara yang dikarenakan gizi buruk “hanya” 40 persen. 

Penyediaan air bersih ini juga mendapat atensi bagi Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo sebagai ikhtiar mencegah dan mengatasi stunting. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Teknologi Nilai Tambah TPN Ganjar-Mahfud, Gembong Primadjaja.

"Untuk akses air bersih, diterapkan teknologi pompa hidram, teknologi sederhana yang free energy cost dalam pengoperasian dan mudah dipahami masyarakat desa sehingga mudah dalam perawatan,” kata Gembong dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Penggunaan teknologi hidram ini sekaligus menjadi solusi jitu lantaran berbagai teknologi penyediaan air bersih lainnya tidak sustain karena energy cost, mahal biaya maintenance, dan teknologi susah dipahami masyarakat (susah transfer teknologi).

Gembong lantas menuturkan, suatu ketika Ganjar mengetahui ada 74 bayi terkena stunting di Desa Dorodewur, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, dan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber airnya berjarak 700 meter dari desa. Maka diputuskan memasang pompa hydram untuk mengalirkan air bersih kepada 662 KK, 335 hektare lahan pertanian dan 2 pondok pesantren.

Begitu juga dengan kesulitan mendapatkan air bersih di Desa Mekar Mukti, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ganjar juga memberikan pompa hydram untuk mengalirkan air bersih kepada 450KK di desa tersebut. 

"Pilihan Ganjar menggunakan teknologi pompa hydram karena free cost energy untuk meringankan beban penduduk desa, dengan teknologi sederhana agar mudah dipahami penduduk desa sehingga mereka bisa me-maintenance sendiri," kata dia lebih lanjut.

Gembong menambahkan, pompa hydram ini sangat tepat digunakan untuk mendapatkan air bersih dibandingkan sumur bor, karena sumur bor yang sumbernya air tanah, bisa menyebabkan bencana ekologis, yaitu turunnya permukaan tanah, rembesan air laut dan kekeringan lahan-lahan pertanian.

Dia juga menyampaikan jika Ganjar terpilih sebagai Presiden 2024, program air bersih dengan pompa hydram ini akan dilakukan di seluruh daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan air bersih, tidak hanya untuk daerah pemukiman, tetapi juga untuk pengairan lahan perkebunan dan pertanian.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan mengungkapkan masalah stunting merupakan permasalahan gizi yang dihadapi dunia khususnya negara-negara miskin dan berkembang. Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. 

Adapun akses air bersih termasuk sebagai salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target tahun 2030. Kemudahan akses air bersih menjadi prioritas utama dalam pembangunan SDM di Indonesia yang bebas stunting.

Perihal akses air bersih, ujar Gembong, dilakukan dengan mendistribusikan sumber air permukaan bukan air bawah tanah. Dikarenakan sumber air tanah harus dijaga untuk mencegah bencana ekologis.

Studi yang dilakukan Galloway, peneliti dari USGS Amerika Serikat, menunjukkan, 80 persen dari kejadian amblesan tanah di Amerika Serikat terkait pengambilan air tanah. Bencana itu juga dikategorikan sebagai bencana lingkungan karena sangat berhubungan dengan dampak lingkungan yang disebabkan berbagai aktivitas manusia.

Di Indonesia, kata Gembong, amblesan tanah banyak dijumpai di wilayah pantai utara Jawa. Banyak ahli menyatakan amblesan tanah di beberapa kota di Pantura Jawa, seperti Jakarta dan Semarang, dipicu oleh semakin masifnya pengambilan air tanah di wilayah tersebut.

Wilayah pesisir merupakan wilayah dengan perkembangan paling pesat. Wilayah tersebut biasanya merupakan area pedataran yang terdiri atas endapan muda dan belum terkonsolidasi. Karena itu, mempunyai akuifer air tanah (lapisan berisi air tanah) yang sangat produktif dan menjadi sumber air utama masyarakat.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut