Gara-Gara Pandemi Covid-19, Angka Kebutaan di Indonesia Diprediksi Meningkat
JAKARTA, iNews.id - Angka kebutaan karena katarak diprediksi meningkat lantaran adanya pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat Dr M Sidik, SpM(K) di konferensi pers virtual Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day, Selasa (12/10/2021).
Dia mengatakan, kemungkinan angka kebutaan meningkat ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Apa penyebabnya?
“Saat ini pandemi masih berlangsung dan menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan berbagai tindakan, termasuk pengentasan gangguan pengelihatan dan kebutaan. Jadi, nantinya angka kebutaan mungkin kalau kita prediksi bisa meningkat. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di dunia secara umum,” kata dr M Sidik di konferensi virtual, Selasa.
Dia menjelaskan, hal ini disebabkan karena tindakan-tindakan operasi untuk mengobati penyakit katarak terhambat selama pandemi Covid-19. Katarak sendiri merupakan penyebab kebutaan terbesar di Indonesia, di mana 80 persen dari 1,6 juta orang yang mengalami kebutaan, disebabkan oleh katarak.
“Kebutaan karena katarak memerlukan tindakan operasi dan penderita katarak itu setiap tahun bertambah. Sementara itu, pengentasannya dengan cara operasi selama dua tahun ini sangat berkurang, karena pasien takut untuk datang ke rumah sakit, lalu dokter juga terbatas, dan banyak hal lain yang menyebabkan pengentasannya terbatas,” ujarnya.
Padahal, kata dia, angka operasi katarak di Indonesia sempat tinggi sehingga banyak penderita yang dapat disembuhkan dan bisa melihat kembali. “Tiba-tiba datang pandemi Covid-19, otomatis pengentasannya berkurang, sehingga kebutaan pasti meningkat,” kata dr M Sidik.
Dia mengatakan, setelah situasi membaik, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan serta dukungan berbagai pihak, kembali bergerak mengentaskan katarak yang menjadi penyebab kebutaan.
Editor: Elvira Anna