Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Mencerahkan Kulit dengan Treatment Ozone, Ini Penjelasan Dokter
Advertisement . Scroll to see content

Geger Tren Face Taping Disebut Botoks Alami Tanpa Jarum! Ini Faktanya Menurut Ahli Kulit

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:30:00 WIB
Geger Tren Face Taping Disebut Botoks Alami Tanpa Jarum! Ini Faktanya Menurut Ahli Kulit
Face taping viral sebagai botoks alami, tapi ahli kulit sebut efeknya hanya sementara. (Foto: TikTok Arielle Lorre)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tren face taping yang viral di TikTok kini ramai diklaim sebagai botoks alami tanpa jarum! Metode ini mendadak jadi primadona para pencinta skincare karena dipercaya bisa mengencangkan kulit dan mencegah kerutan.

Namun, benarkah face taping bisa menggantikan botoks sungguhan? Ini penjelasan dari para dermatologis!

Face taping atau "pita wajah" mencuri perhatian pengguna media sosial sejak akhir 2024. Tren ini melibatkan penggunaan pita perekat khusus yang ditempel di bagian wajah seperti dahi, pipi, dan rahang.

Tujuannya adalah membatasi gerakan otot wajah yang dianggap sebagai penyebab munculnya kerutan halus. Banyak influencer kecantikan mengunggah video pemakaian face taping dengan hasil instan.

Kulit wajah terlihat lebih kencang dan garis halus tampak memudar hanya dalam hitungan menit. Beberapa bahkan menyebut metode ini sebagai alternatif alami botoks yang lebih hemat dan tidak menyakitkan.

Menurut laporan The Independent, teknik face taping meniru efek botoks dalam mengurangi kontraksi otot wajah. Membatasi gerakan otot, kulit diharapkan tetap halus dan kencang tanpa intervensi medis.

Sebagian pengguna percaya ini bisa membantu otot wajah belajar tetap rileks secara alami. Namun, para ahli kulit punya pandangan yang jauh lebih kritis soal tren ini.

Dikitip dari New York Post, beberapa dermatologis menyebut efek face taping hanya bersifat sementara. Begitu pita dilepas, kulit akan kembali ke bentuk aslinya karena tidak ada dukungan struktural yang permanen.

"Efek penghalusan kulit biasanya hilang setelah pita dilepas," ujar Dr Susan Massick.

Hal ini disebabkan oleh tarikan gravitasi serta tidak adanya dukungan jaringan yang kuat. Penggunaan rutin berisiko memicu iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif.

Sementara itu, Dr Angela Casey mengingatkan bahwa face taping bukan solusi jangka panjang. Manfaatnya hanya bersifat visual sesaat dan tidak memperbaiki kondisi kulit secara mendalam. Untuk hasil anti-aging yang efektif, pendekatan klinis masih menjadi rujukan utama.

"Meskipun pengurangan gerakan otot wajah dapat berkontribusi pada pencegahan kerutan, belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas face taping sebagai solusi anti-penuaan jangka panjang," kata Dr Hannah Kopelman.

Artinya, face taping tidak bisa dijadikan pengganti permanen untuk botoks atau perawatan profesional. Meski terlihat menjanjikan di video TikTok, efeknya hanyalah ilusi sementara di depan kamera.

Wajah kembali seperti semula begitu perekat diangkat dari kulit. Bagi Anda yang ingin tampil awet muda tanpa risiko, lebih baik konsultasikan kebutuhan kulit dengan dokter ahli.

Perawatan anti-aging terbaik tetap datang dari solusi yang terbukti secara klinis dan aman. Jangan sampai tergoda tren viral yang belum tentu berdampak baik dalam jangka panjang.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut