Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Survei LSI: 71,4 Persen Gen Z Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi
Advertisement . Scroll to see content

Gen Z Malas Menikah, Mitos atau Fakta?

Senin, 04 Agustus 2025 - 09:23:00 WIB
Gen Z Malas Menikah, Mitos atau Fakta?
Dokter Boyke mengungkapkan faktor yang membuat Gen Z malas menikah. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gen Z dianggap sebagai generasi yang tidak terlalu memprioritaskan pernikahan dalam hidup. Anggapan tersebut muncul diduga akibat semakin banyaknya kasus perceraian di tengah kehidupan yang tak pasti.

Terlebih, fenomena childfree hingga perselingkuhan yang banyak diungkap di media sosial dianggap menjadi faktor lain yang membentuk pola pikir Gen Z untuk malas menikah.

Namun, bagaimana pandangan ahli melihat fenomena tersebut, benarkah Gen Z malas menikah? Jika iya, apa faktor penentu keputusan itu?

Menurut Seksolog Dokter Boyke, gaya hidup dan pola pikir Gen Z yang menjadi faktor mereka enggan menjalani hubungan serius hingga memiliki keturunan.

Terlebih, katanya, Gen Z banyak yang merasa menghadapi problematika hidup yang kompleks hingga tak sedikit yang memutuskan enggan menikah dan memiliki keturunan.

"Para Gen Z ini banyak yang tidak mau menikah, alasannya mereka masih sandwich generation hingga kebiasaan mereka hidup instan," ucap dokter Boyke, saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta, baru-baru ini.

Dokter Boyke mengatakan, fenomena ini mengkhawatirkan, karena dapat memicu seks bebas yang bisa membawa pengaruh buruk. Dampak dari seks bebas salah satunya adalah meningkatkan risiko penyakit seksual termasuk HIV/AIDS yang masih menjadi momok di masyarakat.

"Menurut penelitian, mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka tetap butuh seks, tapi mereka tidak mau menikah," jelasnya.

Maraknya Gen Z yang kerap memutuskan tidak menikah hingga melakukan seks sebelum pernikahan juga diiringi dengan tren childfree di kalangan anak muda.

Childfree atau keputusan untuk tidak memiliki keturunan ini juga perlu dicermati lebih dalam. Dokter Boyke pun mengatakan memiliki anak atau keturunan bisa bermanfaat bagi psikologis.

"Punya anak itu sebenarnya adalah naluri. Tetap saya edukasi untuk memiliki anak mungkin satu saja, karena dengan memiliki anak, Anda banyak belajar empati, cara membesarkan, sehingga Anda tidak ego pada diri sendiri," ungkap dokter Boyke.

Jadi, itu dia penjelasan mengenai fenomena Gen Z yang dianggap malas menikah serta faktor penyebabnya. 

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut