Hari Ginjal Sedunia, Penyakit Ginjal Lebih Banyak Serang Wanita
JAKARTA, iNews.id - Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang merupakan salah satu penyakit tak menular mematikan di dunia, ternyata lebih banyak menyerang kaum wanita daripada pria. Hal ini didasarkan beberapa faktor yany hanya bisa dimilik wanita.
Faktor-faktor itu di antaranya, kehamilan, penyakit kanker serviks, dan lupus. Berdasarkan data dari United States Renal Data System 2016 dan sejumlah penelitian menunjukkan, risiko PGK sedikit lebih besar pada wanita dibandingkan pria yakni 14 persen wanita dan 12 persen pria.
Sementara di Indonesia, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2006, mendapatkan prevalensiPGK sebesar 12,5 persen.
"Pada tahun '90-an PGK menempati 24 dari 30 penyebab kematian tertingi di dunia, lalu sekarang naik lagi jadi 17. Mengapa? Karena PGK itu menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan merusak struktur ginjal dengan progresif," kata dr. Aida Lydia selaku dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam acara Hari Ginjal Sedunia 2018 di Hotel Artotel, Thamrin, Jakarta, Rabu 7 Februari 2018.
Padahal, sambung dia, ginjal memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh yakni menjaga komposisi darah dengan mencegah menumpuknya limbah dan mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga level elektrolit seperti sodium, potasium dan fosfat tetap stabil.
Selain itu, ginjal juga berperan dalam memproduksi hormon dan enzim yang membantu dalam mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah dan menjaga tulang tetap kuat.
"Pada dasarnya, penyebabnya PGK itu ada banyak tetapi paling besar yaitu diabetes, obesitas, dan hipertensi," sambung dr. Aida. Namun kondisi yang umumnya terjadi pada perempuan seperti gangguan kehamilan, kanker serviks, dan lupus membuat wanita lebih rentan terhadap penyakit ginjal.
"Perempuan mengalami kehamilan, dan jika ada komplikasi bisa demikian beratnya hingga mengancam keselamatan nyawanya hingga bayinya," papar dia lagi. Gangguan kehamilan yang dimaksud adalah pre-eklampsia, suatu komplikasi kehamilan serius dengan tekanan darah sangat tinggi pada ibu.
Belum lagi kanker serviks dan lupus yang lebih banyak menyerang wanita.
"Deteksi dini amat penting. Sebagian besar orang tak mengeluhkan, biasanya keluhan timbul saat fungsi ginjalnya sudah terganggu," tukasnya.
Editor: Nanang Wijayanto