Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Manfaat Golf bagi Pria Berusia 58 Tahun, Ini Penjelasannya!
Advertisement . Scroll to see content

Hasil Uji Klinis Enavogliflozin, Mencegah Risiko Kardiovaskular Pasien Diabetes Tipe 2 

Selasa, 25 Juni 2024 - 08:41:00 WIB
Hasil Uji Klinis Enavogliflozin, Mencegah Risiko Kardiovaskular Pasien Diabetes Tipe 2 
Hasil Uji Klinis Enavogliflozin, Mencegah Risiko Kardiovaskular Pasien Diabetes Tipe 2 (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Diabetes merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia, dengan prevalensi yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Diabetes adalah kondisi medis kronis dan membuat tubuh tidak dapat mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah dengan baik.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada 2023, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 35 juta orang, atau sekitar 13 persen dari total populasi yang berjumlah sekitar 270 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya skrining dini dan edukasi masyarakat untuk mengendalikan penyakit ini. "Skrining diabetes meliputi pengecekan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) untuk memantau kadar gula darah rata-rata selama tiga bulan terakhir. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mengelola risiko penyakit ini dengan lebih efektif," kata Menkes Budi Gunadi.

Persoalan diabetes juga menjadi perhatian dunia. Bahkan, dalam ajang Konferensi American Diabetes Association (ADA) ke-84 yang berlangsung di Orlando, AS, Daewoong Pharmaceutical memaparkan hasil uji klinis fase 3 enavogliflozin, obat baru yang menunjukkan efektivitas dan keamanan signifikan dalam pengobatan diabetes tipe 2. Acara bergengsi ini berlangsung dari 21 hingga 24 Juni, dan menarik perhatian profesional kesehatan global.

Profesor Lyu Young-sang dari Departemen Endokrinologi dan Metabolisme di Rumah Sakit Universitas Chosun memimpin presentasi yang membandingkan enavogliflozin dengan dapagliflozin, keduanya dikombinasikan dengan metformin. "Enavogliflozin memberikan kontrol glukosa darah yang lebih superior, meningkatkan ekskresi glukosa urin, dan memperbaiki resistensi insulin secara signifikan," ujar Profesor Lyu.

Hasil studi selama 24 minggu menunjukkan enavogliflozin mampu mengurangi tingkat hemoglobin terglikasi (HbA1c) sebesar 0,94 persen, dibandingkan dengan penurunan 0,77 persen oleh dapagliflozin. Manfaat lainnya termasuk penurunan kadar glukosa plasma puasa dan perbaikan resistensi insulin.

CEO Chang-jae Lee, Ceo Daewoong Pharmaceutical mengatakan, dia yakin Enavogliflozin akan mendapat pengakuan sebagai alternatif yang lebih efektif dibandingkan dapagliflozin. Presentasi ini adalah kesempatan untuk menunjukkan keunggulan enavogliflozin kepada komunitas kesehatan global.

"Enavogliflozin dapat mengurangi HbA1c secara signifikan pada dosis rendah 0,3mg, mencapai tingkat pencapaian glukosa darah target (HbA1c < 7 persen) sekitar 70 persen, memperbaiki faktor risiko kardiovaskular, dan didukung oleh data klinis yang luas pada pasien," kata dia.

Pada 2023, sebelumnya perusahaan farmasi Korea Selatan ini mengajukan aplikasi obat baru (NDA) untuk enavogliflozin di Indonesia. Sebagai obat ke-36 yang dikembangkan secara domestik di Korea Selatan, enavogliflozin diproyeksikan akan menjadi pengobatan diabetes terdepan berkat hasilnya. 

Menurutnya, enavogliflozin, yang diberikan hanya pada dosis 0,3mg yang merupakan 1/30 dari dosis inhibitor SGLT2 yang ada, telah terbukti sama efektifnya atau bahkan lebih dalam mengurangi hemoglobin terglikasi (HbA1c) dan kadar glukosa darah puasa dibandingkan dengan obat-obatan yang ada di pasar saat ini. "Hasil ini didukung oleh uji klinis fase 3 yang melibatkan pasien dengan diabetes tipe 2," katanya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut