Heboh Kalung Anticorona, Begini Tanggapan Pakar Kesehatan
JAKARTA, iNews.id - Di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19), Indonesia tengah dihebohkan dengan adanya kalung anticorona yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian RI pada bulan Mei silam. Kehebohan tersebut muncul ketika kalung tersebut akan diproduksi massal.
Berdasarkan penuturan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kalung tersebut berasal dari hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan). Dalam kalung itu, ada kandungan dari pohon kayu putih yang disebut eucalyptus. Kandungan tersebut dipercaya dapat mematikan virus corona.
“Ini sudah dicoba jadi membunuh, kalau kontak itu dari lima menit dia bisa membunuh virus sebanyak 42 persen. Kalau setengah jam, maka dia membunuh virus 80 persen,” tutur Syahrul dalam video yang disiarkan di YouTube, Sabtu (4/7).
Terkait dengan kabar tersebut, guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa produk tersebut masih membutuhkan penelitian panjang.
“Masih butuh perjalanan riset yang panjang untuk sampai bisa klaim sebagai anti virus. Apalagi riset in vitro atau baru di tingkat sel, belum menggunakan virus Covid-19 langsung,” ujarnya seperti dikutip dari pernyataan tertulis, Senin (6/7/2020).
Dia mengungkapkan, tidak setuju bahwa kalung tersebut disebut sebagai antivirus ataupun anticorona. “Jadi saya tidak setuju jika kalung eucalyptus disebut sebagai kalung antivirus. Cukuplah disebut kalung kayu putih atau kalung Eucalyptus,” tulis dia.
Tak hanya untuk kalungnya saja, demikian juga dengan produk lainnya seperti inhaler dan roll on minyak kayu putih. “Produk-produk kayu putih yang ada dalam bentuk inhaler, roll on yang sebagian sudah disetujui BPOM, tetap keberadaannya bukan sebagai antivirus,” tulisnya.
Akademisi yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam tersebut berharap bahwa penelitian akan terus berlanjut.
“Saya berharap riset eucalyptus ini berlanjut karena minyak kayu putih memang sudah kita gunakan sejak dahulu kala dan sampai hari ini untuk berbagai masalah kesehatan. Mudah-mudahan saja memang bisa terbukti secara uji klinik, bermanfaat dalam terapi virus Covid-19, menjadi kontribusi Indonesia untuk dunia,” tulisnya.
Editor: Tuty Ocktaviany