IDI Dukung Dokter di Indonesia Jadi Kreator Konten untuk Edukasi Kesehatan yang Benar
JAKARTA, iNews.id - Usai masa pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat mengalami perubahan. Kini, masyarakat lebih disiplin dalam menjaga kesehatan.
Namun, di tengah maraknya platform media sosial, masyarakat rentan termakan hoaks terkait kesehatan. Maka itu penting, agar dokter dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, salah satunya melalui media sosial.
Dalam mendukung dokter Indonesia menjadi content creators profesional, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang didukung oleh Danone Indonesia melakukan inisiatif program edukasi untuk meningkatkan literasi digital. Khususnya bagi para dokter di Indonesia, sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan antara pelayanan kesehatan dan komunikasi digital.
Program edukasi yang bertajuk “DigiDoc Workshop: Elevate Doctor Personal Brand With Digital Training”,yang berlangsung selama tiga bulan sejak Juni hingga September 2023, bertujuan untuk mendukung dan membekali dokter umum dan spesialis dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi content creators dalam hal memberikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ulul Albab mengatakan melihat kebutuhan masyarakat yang tinggi dalam mencari informasi melalui internet dan media sosial tentunya perlu menjadi perhatian serius bagi tenaga kesehatan seperti dokter untuk menjadi peluang menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang edukatif kepada masyarakat sesuai dengan kapasitas dan keahliannya masing-masing. Hal tersebut penting dilakukan untuk menghindari adanya hoaks atau salah informasi di masyarakat terkait suatu isu kesehatan.
"Saat ini, media sosial bukan hanya bisa dimanfaatkan sekadar untuk posting content yang menghibur, namun juga bisa dioptimalkan untuk menghasilkan dan menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat," kata Dokter Ulul Albab, melalui keterangannya belum lama ini.
Dokter Ulul menambahkan, untuk itu, dokter harus bisa memanfaatkan teknologi digital, karena pada era sekarang ini lebih banyak pasien yang aktif di media sosial untuk mencari referensi informasi. Hal inilah yang mendorong IDI yang didukung oleh Danone Indonesia menghadirkan program DigiDoc Workshop. Program ini diharapkan dapat memberdayakan para dokter dalam memanfaatkan kekuatan media sosial untuk pendidikan kesehatan di Indonesia.
Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi mengatakan, bagi kami industri tidak bisa berjalan sendiri, perlu ada kolaborasi dengan asosiasi profesi seperti IDI untuk bisa membawa kebaikan bagi masyarakat.
"Untuk itu, kami sangat menyambut baik untuk bisa bermitra dengan IDI yang menginisiasi program pelatihan bagi para dokter agar bisa memanfaatkan platform media sosial sebagai dalam berkreasi dan mengedukasi melalui platform media sosial," ujar dr Ray.
Dokter Ray menambahkan, perlu ketahui media sosial merupakan sarana penyampaian pesan kesehatan bagi masyarakat yang sangat efektif dan mudah dipahami masyarakat. Dia berharap program ini dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi di bidang digital dalam rangka pembangunan industri kreatif dan menyampaikan banyak pesan kesehatan yang berguna bagi masyarakat di Indonesia. Harapannya menciptakan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
Perlu diketahui, program DigiDoc Workshop telah mewadahi lebih dari 20 dokter di Indonesia dalam memanfaatkan platform digital. Para peserta mengikuti serangkaian pelatihan selama tiga bulan dengan dibekali berbagai materi menarik di masing-masing sesi pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dalam menjadi content creator di bidang kesehatan.
Dalam program ini peserta mendapatkan materi workshop dan monitoring pendampingan langsung dari para ahli di bidang digital dan konten kreator, yaitu Ketua Asosiasi Konten Kreator Indonesia, Aditya Ramadhan dan Co-Founder & Chief Operating Officer Sertifikasiku, Mohammad Arfiandi, serta ada kunjungan langsung ke kantor Google Indonesia.
Editor: Vien Dimyati