Ini 5 Penyebab Gigi Kuning dan Cara Mengatasinya
JAKARTA, iNews.id - Memiliki gigi berseri dan bersih adalah impian banyak orang. Sayangnya seiring bertambah usia ada perubahan warna pada gigi sendiri yang dipengaruhi oleh berbagai penyebab. Salah satunya karena faktor makanan hingga genetik.
Ditambah lagi seiring bertambahnya usia, lapisan luar enamel pada gigi akan aus sehingga memperlihatkan dentin kuning. Dentin itulah yang membuat transparansi gigi berkurang sehingga terlihat lebih gelap.
Berikut ini 5 penyebab gigi menjadi kuning:
1. Makanan dan Minuman
Makanan atau minuman seperti kopi, teh, cola, anggur, dan beberapa makanan bertepung seperti pasta atau kentang, dapat menciptakan kondisi yang menyebabkan pewarnaan. Selain itu ada beberap buah-buahan dan sayuran seperti apel dan kentang yang memberikan noda di gigi.
2. Tidak Merawat Gigi dengan Benar
Lupa menyikat dan membersihkan gigi dapat menyebabkan penumpukan plak dan noda makanan. Melewatkan pengecekan dan tidak membersihkan gigi dengan cara yang profesional juga dapat menyebabkan timbulnya noda. Dikatakan drg. Merry A. Marcella, MSc. (Dokter Gigi OneSmile), kini perawatan merapikan gigi dapat dilakukan dengan teknologi baru clear aligners yang berkembang drastis dalam dua dekade terakhir. Meskipun terapi clear aligners tergolong baru, konsep merapikan gigi menggunakan alat lepasan (removable appliance) sudah diperkenalkan sejak 1945.
“Teknik clear aligners yang ada saat ini dikembangkan dari prinsip-prinsip Kesling dengan kombinasi teknologi masa kini. OneSmile Aligners menggunakan dasar tersebut dan membawa perawatan clear aligners ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya.
3. Penyakit
Beberapa penyakit konon bisa mencegah perkembangan normal enamel gigi dan dentin. Hal ini dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Perawatan medis tertentu, seperti radiasi kepala dan leher serta kemoterapi dapat menyebabkan gigi berubah warna.
4. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu menghitamkan gigi pada anak yang sedang berkembang. Antibiotik tetrasiklin dan doksisiklin dapat memengaruhi pembentukan enamel pada anak di bawah usia 8 tahun. Obat kumur dan pencuci mulut yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium chloride juga dapat menodai gigi. Antihistamin (seperti Benadryl), obat antipsikotik, dan obat antihipertensi juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi.
5. Penuaan
Kondisi usia yang semakin bertambah juga memberi pengaruh pada warna gigi. Apalagi jika orang tersebut tak pernah membersihkan karang gigi.
Berkaca pada penyebab gigi kuning, ada satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya yakni rutin merawat gigi. Jika dulu perawatan merapikan gigi (ortodontik) berarti berbulan-bulan atau bertahun-tahun menggunakan kawat gigi logam yang dapat mempengaruhi fungsi bicara dan makan. Kini sudah tidak lagi, karena ada terapi clear aligners dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan.
Salah satu perawatan yakni scanner intraoral 3D, yakni alat perekam gigi yang lebih akurat dan cepat dibandingkan alat cetak gigi konvensional. Kecil kemungkinan terjadinya kesalahan dan pengulangan mencetak gigi. Scanner intraoral menghasilkan peta awal posisi gigi pasien untuk proses analisis dan desain 3D perubahan posisi gigi. Hasil cetakan/rekaman giginya pun dapat langsug dikirim secara instan lewat gadget.
"Scanner intraoral berguna terutama untuk pasien yang memiliki gag reflex dan masalah kecemasan. Tidak perlu lagi menggunakan cetakan fisik yang sering menyebabkan tumpahan bahan cetak dari mulut dan memakan waktu karena pasien harus menggigit selama beberapa menit,” kata drg. Merry A Marcella.
Editor: Elvira Anna