Inilah Titik Pijat pada Tubuh yang Bisa Dicoba Penderita Kolestrol dan Asam Urat

JAKARTA, iNews.id - Pengobatan tradisional hingga saat ini masih eksis di tengah kecanggihan yang ada di dunia medis. Bahkan, di Indonesia, pengobatan satu ini masih kerap dibanjiri pasien dengan berbagai keluhan penyakit.
Sebut saja penyakit kolestrol dan asam urat. Ya, ternyata dua jenis penyakit sejuta umat ini bisa dikendalikan bahkan diobati dengan cara tradisional.
Salah satunya dengan teknik pemijatan di beberapa titik tubuh. Dalam sesi talkshow Morning Update di iNews kali ini, menghadirkan Praktisi Kesehatan Islami, Ustadz Febri.
Dia menjelaskan, bahwa pengobatan ini merupakan salah satu jenis terapi ringan yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Asalkan, pasiennya memahami teknik-teknik pemijatan di beberapa titik saraf yang langsung menghubungkan ke organ-organ penting di tubuh yang sedang bermasalah, mulai dari liver hingga lambung.
Ustadz Febri menyebutkan, untuk menangani masalah kolestrol yang tinggi, pasien bisa melakukan pemijatan di sekitar 5 jari di atas area mata kaki. Menurut dia, pijatan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk di area tersebut selama 2-3 menit setiap hari, dapat membantu meredakan kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, hingga mengatasi masalah liver.
“Untuk kolestrol itu kita biasanya ada lima titik ampuh. Yang pertama adalah titik lambung ada dua, dikenal dengan lambung ke 36 sama lambung ke 40 itu wilayah di kaki,” kata Ustadz Febri kepada iNews.id, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
“Yang kedua itu adalah titik liver, itu antara jempol dengan telunjuk, kaki, itu kita ambil disana makanya teori sandal jepit sangat efektif untuk membersihkan liver. Nah, yang terakhir itu adalah ginjal, itu di belakang di bagian luar atau di bagian dalam mata kaki kita,” ujar dia.
Teori manfaat sandal jepit untuk kesehatan liver
Usadz Febri juga menjelaskan, selain melakukan teknik pemijatan di atas, dia juga menyarankan untuk menerapkan teori sandal jepit. Apa itu?
“Jadi makanya kalau kita mau sehat, bikin program tuh sehari sekali pakai sendal jepit. Kenapa sandal jepit? Karena memang posisi sandal jepit itu dia menjepit antara jempol kaki dengan telunjuk,” kata dia.
Menurut Ustadz Febri, penggunaan sandal jepit yang lebih intens bisa membuat keefektifan adanya pemberian tekanan pada area antara jempol kaki dan telunjuk, yang mana itu merupakan titik untuk merangsang fungsi liver.
“Nah antara jempol kaki dengan telunjuk, itu adalah titik liver. Dimana kalau kita hanya tiap hari hanya menekan, mungkin tidak seintens seperti mengenakan sandal jepit,” ujar dia.
Ustadz Febri menyebut, kedua titik pada kaki yang tertekan akibat penggunaan sandal jepit dipercaya bisa mempengaruhi titik liver untuk memaksimalkan fungsi hati dan paru-paru.
“Menggunakan sandal jepit itu kan bisa terus menerus. Kita dalam perjalanan bisa lebih dari satu jam, bisa setengah jam. Nah dibandingkan kita pijat-pijat sendiri. Nah di dalam jalur meridien, itu dikenal dengan titik liver. Dalam titik refleksi, yaitu dikena titik paru-parunya,” jelas dia.
“Nah jadi meridiennya kena ke livernya, titik refleksinya kena ke paru-paru. Jadi dengan teori sandal jepit itu, itu bisa dua organ yang tersentuh. Liver dan paru-paru,” katanya.
Editor: Elvira Anna