Jaga Kesehatan Kulit Bayi, Ganti Popoknya 2-3 Jam Sehari, Ini Penjelasan Dokter!
JAKARTA, iNews.id - Menjaga kesehatan kulit bayi sejak dini menjadi hal penting. Apalagi bayi memiliki kulit yang sensitif dan berisiko terkena ruam popok.
Menurut data epidemiologi, kasus ruam popok terjadi pada 65 persen bayi dan kasus tertinggi terjadi di usia 6-12 bulan. Jika si Kecil mengalami ruam popok, dia akan lebih mudah rewel dan kualitas tidurnya terganggu.
Dokter Spesialis Anak Siloam Hospital ASRI, dr. Kemala prianggardini menjelaskan, ibu adalah sosok penting dalam menjaga kesehatan anggota keluarga, termasuk kebersihan kulit bayi. Oleh karenanya, edukasi sangat penting.
"Jika kebersihan kulit tidak terjaga, apalagi jika dialami oleh bayi, dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit seperti ruam popok," ujar dr Kemala melalui keterangannya belum lama ini.
dr Kemala menambahkan, selain memilih popok yang tepat, ibu juga disarankan mengganti popok setiap 2-3 jam sekali. Tujuannya agar urine tidak terlalu lama kontak langsung dengan kulit. "Kulit yang lembap dan kurang bersih memicu ruam popok yang sangat menggangu kesehatan bayi," katanya.
CEO Makuku Jason Lee mengatakan, program pekan edukasi ruam popok yang dilaksanakan oleh Makuku merupakan bentuk komitmen untuk mengedukasi para ibu Indonesia, khususnya ibu muda yang masih belajar untuk menciptakan pengalaman parenting yang menyenangkan.
Menurut Jason, dia akan terus mengedukasi ibu di Indonesia tentang pentingnya pemilihan popok yang tepat bagi si kecil. Sebelumnya, Makuku telah memecahkan 2 rekor MURI sebagai “Popok Bayi Sekali Pakai Tertipis” dan “Popok dengan Fasilitas Anti-Gumpal Pertama di Indonesia (SAP Teknology)”.
"Popok yang super tipis dengan ketebalan hanya 1,6mm untuk memberikan kenyamanan dan membantu mengurangi risiko ruam popok pada si kecil dengan teknologi inti struktur SAP pertama di Indonesia. Inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) pada Makuku SAP Diapers Slim Care tidak menjadikan popok menggumpal pada satu titik, sehingga penyerapan cairan lebih merata dan menjaga permukaan tetap kering,” tuturnya.
Editor: Vien Dimyati