Jangan Sepelekan Gangguan Mata, Segera Skrining untuk Cegah Katarak

JAKARTA, iNews.id - Gangguan penglihatan masih menjadi isu hangat di Indonesia. Sebagian besar gangguan penglihatan diakibatkan oleh katarak.
Di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) menyebut penyandang kebutaan berjumlah 1,6 juta orang, dengan sekitar 80 persen disebabkan oleh katarak. Meski bisa menyebabkan buta, katarak sebenarnya bisa direhabilitasi, yakni dengan operasi.
Namun, sebelum gangguan mata lebih parah ada baiknya Anda melakukan skrining lebih awal. Ya, perlu diketahui katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan.
Kekeruhan ini disebabkan oleh terjadinya reaksi biokimia yang menyebabkan koagulasi protein lensa. Katarak bisa terjadi secara kongenital (katarak sejak lahir) namun pada umumnya, katarak terjadi karena penuaan, trauma dan induksi dari obat-obatan, hingga komplikasi dari kondisi sistemik seperti diabetes melitus atau penyakit mata seperti glukoma dengan uveitis.
Lantas, apa saja ciri-ciri mata mengalami gangguan dan cara pencegahannya? Berikut ulasannya.
Gejala Katarak
Jika Anda mengalami gangguan pada mata segera untuk melakukan skrining. Adapun gejalanya seperti penglihatan kabur atau buram, kesulitan melihat di malam hari, sensitif terhadap cahaya dan silau. Kemudian saat melihat lampu, Anda melihat lingkaran cahaya di sekitarnya
Penyebab Katarak
Katarak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penuaan yang menjadi penyebab paling umum. Seiring bertambahnya usia, protein dalam lensa mata dapat mulai menggumpal dan menyebabkan kekeruhan. Kemudian bisa jadi karena trauma Mata. Cedera pada mata bisa menyebabkan katarak.
Bagi Anda yang suka berada di lapangan, paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat meningkatkan risiko katarak. Selain, jika Anda mengalami kondisi medis seperti diabetes dan hipertensi, bisa meningkatkan risiko.
Pencegahan Katarak
Ya, gangguan mata segera dicegak. Meskipun tidak semua katarak bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya. Salah satunya melindungi mata dari sinar UV. Anda bisa menggunakan kacamata hitam yang melindungi dari sinar UVA dan UVB saat berada di luar. Selain itu, pola makan yang kaya akan antioksidan (seperti vitamin C dan E) dapat membantu melindungi mata. Konsumsi banyak sayuran berdaun hijau, buah-buahan, dan ikan berlemak.
Kemudian, Anda bisa melakukan pemeriksaan mata rutin ke dokter mata dapat membantu mendeteksi katarak atau gangguan mata lainnya lebih awal. Jika katarak sudah memengaruhi penglihatan dan aktivitas sehari-hari, operasi pengangkatan katarak mungkin diperlukan. Operasi katarak adalah prosedur yang aman dan efektif di mana lensa mata yang keruh diganti dengan lensa buatan yang jernih.
Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital mengatakan, sebelum melakukan operasi katarak, rumah sakit tentunya mengutamakan keselamatan pasien, memberlakukan beberapa tahapan pemeriksaan atau skrining untuk memastikan pasien dalam kondisi yang layak atau tidak beresiko untuk menjalani tindakan operasi. "Skrining yang dilakukan antara lain pemeriksaan oleh dokter mata, apabila hasil diagnosis termasuk kategori katarak maka dilanjutkan dengan pemeriksaan tensi darah dan Gula Darah Sewaktu (GDS)," katanya.
Dokter Leona A. Karnali mengatakan, dalam mendukung gaya hidup sehat, Primaya Hospital Group kembali menyelenggarakan Primaya Heart Race, kegiatan olahraga virtual dengan aktivitas berjalan, berlari dan bersepeda. Primaya Heart Race diselenggarakan dalam rangka perayaan ulang tahun Primaya Hospital ke-18 yang jatuh pada 25 Agustus 2024.
"Primaya Heart Race yang ke-4 ini diadakan dengan tujuan mengajak masyarakat bergerak sambil berbagi, di mana pencapaian kilometer setiap tim akan dikonversi ke dalam nilai rupiah untuk penyelenggaraan operasi katarak di Kota Sukabumi," kata
Pada acara pembukaan, diadakan kegiatan lari bersama dengan artis dan juga influencer Tarra Budiman dan komunitas CEO Runners. Sebelumnya, diadakan kegiatan lari bersama “Road to Primaya Heart Race 2024” di 14 Juli 2024, di mana pada kegiatan ini Primaya Hospital menggandeng Kemenkes Runners.
Acara ini diselenggarakan selama kurang lebih satu bulan, mulai 27 Juli 2023 hingga 25 Agustus 2024. Di tahun sebelumnya Primaya Heart Race diikuti oleh 103 tim jalan/lari dan 7 tim sepeda dengan total 74.495 kilometer. Peserta Primaya Heart Race 2024 berjumlah 1.050 peserta, berasal dari berbagai kota di Indonesia. "Perayaan ulang tahun yang ke-18 ini mengangkat tema “Grow Stronger”, dengan harapan ke depannya Primaya Hospital Group tumbuh semakin kuat dan memberikan dampak positif yang semakin besar bagi masyarakat Indonesia," kata Leona.
Oleh karena itu, lanjut dia, pada perayaan ulang tahun diadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat, yaitu Primaya Heart Race mengajak masyarakat bergaya hidup sehat, Primaya Fair untuk memberikan edukasi kesehatan bermanfaat bagi rekanan dan pasien, dan bakti sosial operasi katarak di Kota Sukabumi untuk membantu program Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan yang dicanangkan pemerintah.
“Selain Primaya Heart Race, akan diselenggarakan juga event Primaya Fair yang merupakan kegiatan dengan konsep education, exhibition dan networking pada 5 dan 6 September 2024. "Ini untuk memperkenalkan layanan-layanan dan memberikan edukasi bagi peserta. Selain itu juga mengenal lebih dekat rekanan dan pasien," katanya.
Editor: Vien Dimyati