Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis
Advertisement . Scroll to see content

Jangan Sepelekan Gangguan Tulang Belakang, Dampaknya Bisa Terjadi Skoliosis!

Minggu, 09 April 2023 - 01:20:00 WIB
Jangan Sepelekan Gangguan Tulang Belakang, Dampaknya Bisa Terjadi Skoliosis!
Mengenal Skoliosis yang berdampak fatal pada tulang belakang (Foto: News in health)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Salah satu masalah kesehatan yang dialami anak saat proses tumbuh kembang adalah kelainan tulang. Kelainan tulang pada anak ada berbagai macam jenisnya, namun yang paling sering terjadi adalah skoliosis

Skoliosis sering terjadi pada anak-anak jelang masa puber, yaitu pada rentang usia 10 hingga 16 tahun. Anak-anak dengan skoliosis perlu mendapatkan perhatian ekstra agar kondisi tidak semakin memburuk. 

Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro, dr. Omar Luthfi, SpOT(K) menjelaskan, skoliosis biasanya menimbulkan keluhan ringan, namun dapat berkembang menjadi lebih parah seiring pertambahan usia. 

"Jika tidak ditangani, lengkungan skoliosis yang sangat parah dapat menimbulkan kerusakan sendi dan nyeri berkepanjangan," ujar dr Omar melalui keterangannya belum lama ini. 

dr. Omar melanjutkan, kelainan ini juga terbagi ke dalam beberapa jenis. Yakni, struktural, dan nonstruktural. Skoliosis struktural ada empat jenis yakni infantile (0-3 tahun), juvenile (3-10 tahun), adolescent (10-19 tahun) dan adult (>19 tahun). Sementara yang nonstruktural dilihat dari postur atau kebiasaan, serta ketegangan otot. 

Gejala Skoliosis 

Gejalanya, lanjut dr. Omar, tubuh tampak asimetris, tulang belakang melengkung, miring atau condong ke satu sisi. Selain itu bahu dan panggul tampak tinggi sebelah. 

"Tulang belikat lebih menonjol pada salah satu sisi. Juga jarak pinggang ke lengan tidak sama pada sisi kanan dan kiri," katanya. 

Cara mendeteksi kelainan ini bisa dengan Adam Test, yakni dengan meluruskan tangan ke depan, pertemukan kedua telapak tangan, membungkuk ke depan 90 derajat, kemudian memeriksa melihat dari belakang dalam posisi duduk. 

Dia menegaskan, skoliosis jangan disepelekan. Pasalnya, dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari, seperti sering pegal atau nyeri punggung setelah aktivitas. Menyebabkan gangguan pernapasan pada kondisi berat dan berpengaruh pada penampilan yang kurang baik.

Menurutnya, jika ditemukan ada gejala ke arah skoliosis, seseorang dapat memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memastikan gangguan ini dengan melakukan pemeriksaan rontgen dan CT scan. Dari hasil pemeriksaan ini, dokter akan melakukan penanganan berdasarkan hasil pengukuran skoliosis pada rontgen. 

"Pada tingkat diagnosa tertentu, gangguan tulang belakang bahkan harus diatasi dengan tindakan operatif. Sayangnya, sebagian besar masyarakat beranggapan, tindakan operasi pada tulang belakang akan diikuti oleh luka bekas operasi yang signifikan, dan membutuhkan masa recovery yang lebih lama," katanya.

Maka, dia melanjutkan, bisa dipahami saat ini banyak anggota masyarakat dengan keluhan tulang belakang masih merasa khawatir jika harus mengikuti tindakan operasi bedah tulang belakang di rumah sakit. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, tindakan pembedahan pada tulang belakang bisa dilakukan dengan metode minimal invasif, metode terkini untuk mengatasi masalah pada tulang belakang. 

"Jadi, masyarakat yang memiliki keluhan pada tulang belakang, dan jika harus diikuti dengan tindakan operasi, mereka tidak perlu takut. Karena sekarang sudah ada bedah tulang belakang dengan metode minimal invasif, yang salah satunya dengan teknik endoskopi. Dengan teknik ini, pembedahan hanya membutuhkan sayatan kecil selebar 8mm hingga 1 cm saja," kata dr. Omar. 

Penanganan Skoliosis 

Bahkan, ada layanan One Day Care, pasien bisa langsung pulang dalam beberapa jam setelah operasi. Tingkat keberhasilannya cukup tinggi, di angka 90%-95%. 

RS Premier Bintaro memiliki Spine Center yang merupakan pusat layanan untuk mengatasi seluruh problem tulang belakang secara terpadu dan komprehensif. Penanganan masalah tulang belakang dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai bidang spesialistik, yaitu dokter Spesialis Orthopedi Tulang Belakang, Spesialis Neurologi, Spesialis Neurofisiologi, Spesialis Rehabilitasi Medik dan Spesialis Radiologi. 

RS Premier Bintaro juga memiliki Robotic Spine Surgery yang dinamakan Robbin. Alat ini digunakan salah satunya adalah untuk penanganan kasus Skoliosis dengan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelegence). Di Asia Tenggara, alat ini hanya ada di Indonesia, salah satunya adalah di RS Premier Bintaro. 

Drg. Kencana Widya, Manager Marketing RS Premier Bintaro menambahkan, kasus Skoliosis sebaiknya dideteksi sejak anak-anak. Tindakan ini dapat membantu penanganan skoliosis lebih cepat atau sejak dini. 

"Umumnya, lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah jika kelainan ini diketahui sejak dini dan sudut kelengkungan belum terlalu besar. Salah satu cara deteksi dini skoliosis adalah dengan skrining skoliosis di sekolah-sekolah," kata dia. 

RS Premier Bintaro, lanjutnya, memiliki program screening skoliosis yang secara aktif terjun ke sekolah-sekolah maupun kampus dengan membawa serta dokter spesialis spine orthopedi dan tim Ramsay Spine Center. 

"Tujuannya adalah untuk mendukung program pemerintah agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri," tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut