Jangan Sepelekan Nyeri Pinggang Hebat, Waspada Batu Ginjal dan Kenali Penanganannya
JAKARTA, iNews.id - Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki kebiasaan pola makan tinggi garam dan kurang minum air putih. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri hebat dan bahkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Beberapa gejala batu ginjal yang harus diwaspadai yaitu, berupa nyeri pinggang yang hebat, darah dalam urine, atau infeksi saluran kemih berulang. Jika gejala tersebut dirasakan, sebaiknya pasien segera konsultasi dengan dokter spesialis urologi.
Ada beberapa metode dalam penanganan batu ginjal. Salah satunya melalui RIRS (Retrograde Intrarenal Surgery) dan PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy). Metode ini kerap digunakan di dunia medis sebagai solusi efektif yang minim invasif untuk pasien.
Lantas, apa itu RIRS dan PCNL? Berikut ulasannya.
Perlu diketahui RIRS (Retrograde Intrarenal Surgery) adalah prosedur endoskopi yang dilakukan untuk mengangkat batu ginjal dengan cara memasukkan alat kecil melalui uretra, masuk ke kandung kemih dan akhirnya menuju ginjal tanpa adanya sayatan. Batu ginjal akan dihancurkan menggunakan laser dan diangkat melalui saluran kemih. Prosedur ini sangat cocok untuk batu ginjal yang berukuran kecil hingga sedang.
Sementara itu, PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy) adalah prosedur yang dilakukan untuk mengangkat batu ginjal yang berukuran lebih besar. Tindakan ini melibatkan pembuatan sayatan kecil di pinggang untuk memasukkan alat endoskopi yang akan mengangkat atau menghancurkan batu ginjal. PCNL direkomendasikan untuk batu ginjal yang ukurannya besar.
Donny Eka Putra, Dokter Spesialis Urologi, Sub-Spesialis Traumatology & Rekonstruksi Bethsaida Hospital Gading Serpong mengatakan, pada kondisi batu ginjal yang kompleks (batu staghorn komplit) atau batu ginjal multipel, dapat dilakukan tindakan ECIRS (Endoscopic Combined Intrarenal Surgery) yang merupakan kombinasi prosedur PCNL dan RIRS yang dilakukan pada waktu yang bersamaan.
"Prosedur ini memiliki beberapa keunggulan, terutama untuk menghancurkan batu yang sulit terjangkau dengan salah satu metode. Diharapkan angka bersih batu lebih tinggi dan risiko perdarahan lebih minimal pasca tindakan," kata dokter Eka Putra .