Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wanita Menopause Disarankan Olahraga Pilates, Ini Kata Dokter!
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Dokter Ungkap Penyebabnya Pergeseran Zaman dan Kemajuan Teknologi!

Sabtu, 11 Mei 2024 - 15:09:00 WIB
Kasus Bunuh Diri Meningkat, Dokter Ungkap Penyebabnya Pergeseran Zaman dan Kemajuan Teknologi!
Kasus Bunuh Diri Meningkat, Dokter Ungkap Penyebabnya Pergeseran Zaman dan Kemajuan Teknologi! (Foto: Devi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus bunuh diri tidak bisa dianggap sebelah mata. Belakangan ini, kasus bunuh diri mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. 

Umumnya salah satu faktor yang melatarbelakangi seseorang bunuh diri yaitu hilangnya motivasi hidup.

Kondisi tersebut membuat kondisi kesehatan mental menjadi terganggu dan alhasil mereka menjadi kehilangan arah. 

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Fidiansjah mengungkapkan, setiap 40 detik ada 1 orang yang memutuskan untuk bunuh diri. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya orang-orang yang memilih untuk mengakhiri hidup.

Hal ini disampaikan langsung oleh dr Fidiansjah dalam Talk Show Mental Health yang bertajuk ‘Creating Mental Wellbeing Navigating Strategies for Maintaining Mental Health in a Dynamic Changing World’.

“Setiap 40 detik di dunia ini, satu orang bunuh diri. Hitung saja sudah berapa banyak dan di Indonesia juga meningkat,” kata dr Fidiansjah dalam Talk Show Mental Health Road to Milad ESQ Ke-24, Sabtu (11/5/2024).

Dr Fidiansjah menjelaskan sebagian besar orang yang memilih untuk bunuh diri biasanya sudah tidak lagi memiliki daya dan dukungan untuk melalui masalah hidup maupun masalah kesehatan mentalnya. 

“Itu gambaran pencarian kesejahteraan dan kesehatan yang mereka cari. Akhirnya menempuh cara dengan mindset ‘buat apa hidup?’. Sudah tidak ada lagi daya dan akhirnya bunuh diri menjadi jalan keluar,” ujarnya.

Menurutnya, pergeseran zaman yang serba modern ini juga menjadi faktor yang membuat angka bunuh diri semakin meningkat. Sebab, dengan zaman yang serba instan dan mudah ini, banyak orang yang lupa untuk menyertakan nilai-nilai keagamaan dalam hidupnya.

Ilmu yang diperoleh sangat banyak, tapi tidak disaring dengan nilai-nilai keagamaan. Maka banyak orang yang menjadi hilang arah dan menempuh cara-cara tersebut untuk mengakhiri hidup. 

“Jadi dunia yang penuh dengan kemudahan, kalau dia juga tidak mengikuti perkembangan akan menjadi lumpuh. Makanya Einstein sendiri sudah mengatakan agama tanpa ilmu itu lumpuh. Tapi ilmu tanpa agama kehilangan arah,” ujar dr Fidiansjah.

Selain itu, dr Fidiansjah menyatakan, kemajuan teknologi membuat banyak tokoh-tokoh publik yang memilih untuk bunuh diri dan kejadian ini membuat mereka yang sedang putus asa terpantik untuk melakukan hal serupa.

Oleh karenanya, dia menyarankan di tengah kemajuan teknologi ini masyarakat Indonesia tetap memerhatikan jenis tontonan. Bukan cuma itu, apabila sudah memiliki gangguan kesehatan mental, sebaiknya konsultasikan ke ahli dan dokter agar bisa diobati dengan baik. 

“Tidak ada suatu dialog yang bisa dia coba luruskan. Akibatnya tentu ini juga tidak tepat, Iqro-nya tidak pada tempatnya. Kalau kita kemudian tidak datang kepada ahlinya,” katanya.

Sebagai informasi, talk show ini digelar untuk mengedukasi sekaligus menyiapkan SDM Cerdas dan berkarakter. Beberapa pembicara andal lainnya pun turut serta hadir dan mengisi acara ini, seperti Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya, Kombes Pol; Master Trainer of ESQ 3.0 Coaching, Coach Arief G Rahman; dan juga Master Trainer of ESQ Hypnotherapy, Coach Bram G Wibisono.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut