Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Covid-19 Meningkat di Malaysia dan Singapura, Epidemiolog Beberkan Sebabnya

Selasa, 05 Desember 2023 - 16:53:00 WIB
Kasus Covid-19 Meningkat di Malaysia dan Singapura, Epidemiolog Beberkan Sebabnya
Kasus Covid-19 meningkat di beberapa negara, termasuk Malaysia dan Singapura. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus Covid-19 kembali meningkat di beberapa negara. Dua di antaranya yakni negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. 

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan, berdasarkan data pada 19 hingga 25 November 2023, jumlahnya mencapai 22.094 kasus. Angka ini meningkat drastis dibandingkan dengan minggu sebelumnya sebanyak 10.726 kasus.

Melihat fenomena ini, Epidemiolog dan Peneliti Indonesia dari Universitas Griffith Australia dr Dicky Budiman, MScPH mengatakan, adanya peningkatan kasus Covid di beberapa negara terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya karena pergantian musim.

"Di beberapa negara terjadi musim dingin yang semakin mengarah ke puncaknya atau musim hujan seperti Indonesia. Dua kondisi yang membuat pergerakan manusia ini lebih banyak di dalam ruangan dan berkerumun atau berkelompok. Ini yang membuat potensi yang menyebabkan penularan infeksi saluran napas termasuk Covid-19 menjadi semakin meningkat," kata dr Dicky saat dihubungi pada Selasa (5/12/2023),

Selain itu, di sisi lain, ada faktor imunitas masyarakat yang sudah mulai menurun. Meskipun sebagian masyarakat sudah melakukan vaksinasi, namun seiring berjalannya waktu, kekuatan dari vaksinasi tersebut mengalami penurunan.

"Kemudian ada faktor lain dalam konteks kekebalan komunal yang disebabkan dua faktor, satu faktor penurunan imunitas dan penduduk yang rawan tiap hari bertambah, seperti anak-anak yang lahir dan anak-anak yang tadinya belum mendapatkan vaksin. Seiring waktu namanya anak-anak makin aktif, nah ini yang menjadi kelompok yang sangat rawan terinfeksi Covid-19," jelas dia.

Selanjutnya juga adanya sub varian baru dari Covid-19 yang beragam, seperti BA2.86, XV1 atau XK1. Ini merupakan sub varian baru yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan Covid-19. "Namun dari semua itu yang paling rawan tetap sama, yaitu anak di bawah 3 tahun dan lansia di atas 60 tahun," terang dia.

Untuk mengatasi hal itu, tentunya harus adanya mitigasi, yakni pemberian vaksinasi primer dan booster pada masyarakat. Menurut dr Dicky pemberian vaksinasi harus digencarkan kembali. 

Kemudian, yang tak kalah penting adalah protokol kesehatan perlu kembali ditingkatkan. "Masyarakat harus pakai masker, cuci tangan, karena orang sekarang euforia sama status Covid-19 yang endemik. Padahal Covid-19 bukan hanya berdampak secara saluran napas aja tapi juga sistemik, bisa infeksi ke saluran paru tapi pada sistem imunitas," ujar dia.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut