Kasus DBD Terus Bertambah, Ini Reaksi Menteri Kesehatan Nila Moeloek
JAKARTA, iNews.id - Demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang mengintai di musim hujan seperti saat ini. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, angka kasus DBD sejak awal Januari terus bertambah.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kemenkes, dari awal tahun hingga 29 Januari 2019, jumlah penderita DBD tercatat mencapai 13.683 orang di seluruh Indonesia. Sementara itu dari jumlah tersebut, 133 orang di antaranya meninggal dunia.
Kasus DBD ini terus bertambah. Secara nasional, jumlah kasus hingga 3 Februari 2019 adalah 16.692 dengan 169 orang meninggal dunia.
"Nyamuk ini ada pada saat musim pancaroba. Umumnya nyamuk demam berdarah ini senang berada di air bersih, bukan air kotor, dan biasanya yang terkena adalah anak-anak," kata Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek kepada iNews.id di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).
Hal itu, kata dia, menjadi penyebab mengapa kasus DBD belakangan ini bertambah. Tak hanya faktor musim, dia mengatakan penyebab lainnya adalah lingkungan yang kebersihannya tidak terjaga. Terutama lingkungan sekolah, yang mana menjadi tempat anak-anak beraktivitas sejak pagi hingga siang hari.
"Maka itu, tolong dong guru dan para muridnya, setiap hari Jumat, air di bak kamar mandi dikuras. Jangan ada air di bak itu, karena itu bisa menjadi sarang jentik nyamuk, dan mereka umumnya menggigit di siang hingga sore hari," kata dia.
Sementara itu, dari seluruh provinsi di Indonesia, Jawa Timur menjadi daerah yang memiliki kasus DBD terbanyak dengan 2.657 kasus. Menurut Nila, hal itu bisa terjadi lantaran tingkat kepadatan penduduk dan lagi-lagi faktor kebersihan lingkungan.
Oleh sebab itu, dia mengimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama memperhatikan genangan-genangan air yang berpotensi mengembangbiakkan jentik-jentik nyamuk penyebab DBD. Kebersihan lingkungan tak hanya penting di sekolah-sekolah, tetapi juga rumah dan lingkungan sekitar.
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gejala DBD. Sebab, salah satu penyebab meninggalnya penderita penyakit tersebut adalah penanganan atau pengobatan yang terlambat.
"Menurut saya, lebih cepat demam sehari atau dua hari, langsung bawa ke dokter. Itu lebih baik, jadi pengobatannya tidak terlambat," ucapnya.
Selain gejala demam yang ada pada DBD, dia juga mengingatkan untuk menjaga kesehatan. “Waspada terhadap bercak-bercak merah pada tubuh. Itu salah satu karakteristik gejala DBD,” ucapnya.
Editor: Tuty Ocktaviany