Kata Menkes Terawan saat Disinggung Enjoy Aja terkait Virus Korona
JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto sempat dikritik netizen ketika memberikan pernyataan 'enjoy aja' terkait penyebaran novel coronavirus (2019-nCoV) atau virus korona Wuhan, beberapa waktu lalu. Disinggung lagi mengenai hal tersebut, Menkes Terawan mengaitkannya dengan imunitas tubuh.
"Itu teori imunologis, buka di Google, buka di mana, teori dari Mayo, John Hopkins, ada brain and gut connection. Kalau brain kita stres, gut kita juga ikut bermasalah, imunitasnya turun. Jadi kesimpulannya, enjoy aja kalau ingin imunnya baik," kata Menkes Terawan saat ditemui di Gedung iNews, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Dia mengungkapkan, menjaga imunitas sangat penting untuk menjaga ketahanan tubuh dan melawan virus. Dia juga berpesan buat masyarakat Indonesia untuk menerapkan gaya hidup sehat dan pola hidup bersih untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan upaya pencegahan.
"Pesan saya, jaga imunitas tubuh kita ya, makan yang cukup gizinya, lakukan gerakan masyarakat hidup sehat, cukup bergerak 30 menit, pikiran juga harus nyaman. Karena itu berhubungan dengan brain and gut," tutur dia.
Imunitas yang baik, sambung dia, bisa menjadi alasan mengapa hingga saat ini belum ada atau ditemukannya kasus virus korona Wuhan di Indonesia. "Karena doa kalian, kita semua berdoa dan menjaga imunitas sehingga itu yang sangat penting," katanya.
Sementara itu, saat ini pihak Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiapkan 100 rumah sakit di seluruh Indonesia terkait antisipasi penyebaran virus korona Wuhan. Selain itu, juga ada tiga rumah sakit pusat rujukan nasional yakni RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, dan RSUP Persahabatan.
Tak hanya fasilitas, dari segi sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kesehatan juga telah siap. "Tenaga medis siap terus, selalu siap. Ya, kita kolaborasi sipil militer, itu membuat kita kuat. Karena apa? Karena kita tidak melakukan split, oh ini tugas militer, ini tugas sipil, tidak. Saat ini kita menghadapi ancaman yang sama," kata Terawan.
Editor: Tuty Ocktaviany