Kata Pakar soal Ibuprofen Perburuk Gejala Virus Korona dan Parasetamol sebagai Solusi
JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa orang yang mengalami gejala virus korona (Covid-19) harus menghindari penggunaan ibuprofen. Imbauan itu muncul setelah Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran memperingatkan bahwa obat anti-inflamasi itu bisa memperburuk efek virus.
Hal itu berdasarkan studi baru-baru ini dalam jurnal medis The Lancet. Studi tersebut menunjukkan bahwa suatu enzim yang didorong oleh obat anti-inflamasi seperti ibuprofen, bisa memicu dan memperburuk infeksi virus korona.
Ibuprofen merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tubuh. Sama halnya dengan paracetamol dan aspirin, ibuprofen termasuk obat tanpa resep dokter yang paling banyak digunakan.
Terlepas dari penelitian dan imbauan tersebut, pakar penyakit menular di Universitas Vanderbilt Dr William Schaffner mengatakan, belum ada data yang meyakinkan terkait hal itu.
“Tidak ada data meyakinkan sama sekali yang mengatakan bahwa ibuprofen menempatkan Anda pada segala jenis kerugian atau mengganggu respons peradangan tubuh, sehingga tidak dapat melawan virus,” kata Schaffner seperti dikutip dari NBC News, Kamis (19/3/2020).
Dalam sebuah pernyataan, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi laporan bahwa ibruprofen dapat mempengaruhi gejala virus korona baru.
Dokter penyakit menular di Cleveland Clinic Dr Alan Taege juga mengungkapkan bahwa belum ada alasan jelas mengapa harus menghindari ibuprofen, terutama jika itu diresepkan oleh dokter.
“Sepengetahuan kami, tidak ada alasan untuk menghindari ibuprofen karena virus korona baru, kecuali Anda memiliki kondisi lain yang mengharuskan Anda menghindarinya,” ujar Dr Alan Taege pada NBC News.
Sementara itu, National Health Service (NHS) justru menyarankan untuk minum banyak air dan obat penghilang rasa sakit setiap hari, seperti parasetamol untuk membantu mengatasi gejala virus korona baru.
Parasetamol memang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi demam, sehingga dapat membantu meringankan beberapa gejala. Termasuk salah satu gejala virus korona baru yakni demam.
“Contoh mengenai ibuprofen, mungkin benar atau mungkin tidak benar, saya tidak tahu, tetapi hal yang masuk akal untuk dilakukan adalah jangan menggunakannya saat ini. Gunakanlah sesuatu yang lain, seperti parasetamol,” kata Penasihat Ilmiah Utama untuk Pemerintah Inggris Sir Patrick Vallance, seperti dikutip dari Express UK.
Lebih lanjut, jika Anda mengalami gejala seperti virus korona baru seperti batuk kering, demam, kelelahan, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak napas, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah.
Berikut imbauan lengkap Kemenkes RI:
1. Selalu gunakan masker. Ganti setiap hari dan langsung buang ke tempat sampah tertutup, kemudian cuci tangan dengan benar.
2. Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup.
3. Upayakan ruang terpisah dengan anggota keluarga yang lain dan jaga jarak dengan orang sehat minimal satu meter.
4. Hindari pemakaian bersama alat makan (piring, sendok, garpu, dan gelas). Cuci alat makan dengan air dan sabun.
5. Tetap di rumah dan mudah dihubungi. Jika terpaksa harus keluar rumah, gunakan masker, serta hindari kerumunan atau keramaian.
6. Jaga kebersihan rumah dan gunakan cairan disinfektan.
7. Hubungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau Hotline Covid-19.
Editor: Tuty Ocktaviany