Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Vaksin Sinovac Efektif Cegah Kematian Nakes Akibat Covid-19 hingga 98 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Kemenkes: Tak Perlu Cek Antibodi Pasca Vaksinasi dan Belum Direkomendasikan WHO

Rabu, 12 Mei 2021 - 17:25:00 WIB
Kemenkes: Tak Perlu Cek Antibodi Pasca Vaksinasi dan Belum Direkomendasikan WHO
Pasca vaksinasi, tak perlu cek antibodi dan belum direkomendasikan WHO. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebagian masyarakat masih diliputi keraguan terkait perlindungan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Data hasil kajian cepat Litbangkes Kementerian Kesehatan RI terkait efektivitas vaksin Sinovac pada tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap menunjukkan hasil bahwa, vaksinasi Sinovac dosis lengkap (dua dosis) efektif mencegah hingga 94 persen dari Covid-19 bergejala pada hari ke-28 hingga 63 hari setelah dosis kedua.

Disebutkan juga vaksin Sinovac efektif dalam mencegah hingga 96 persen perawatan di rumah sakit akibat infeksi Covid-19 karena pada hari ke-28 setelah dosis kedua dan efektif dalam mencegah sampai 98 persen kematian karena Covid-19 pada hari ke-28 hingga 63 hari setelah dosis kedua.

Mengacu pada hasil kajian cepat di atas, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr.Siti Nadia Tarmizi mengatakan sebetulnya orang yang sudah menerima vaksin tak perlu melakukan pemeriksaan antibodi.

“Kajian ini membuktikan kita enggak perlu kok cek antibodi. Dari sini kita bisa melihat hasilnya pada kelompok tenaga kesehatan yang risiko tertularnya tinggi, bahwa pemeriksaan antibodi tidak menunjukkan  level proteksi itu rendah atau tinggi,” ujar dr.Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/5/2021).

Dia melanjutkan, secara umum level proteksi dari vaksin pun sudah didapatkan, bahkan mencapai 94 persen sisanya hanya 6 persen risiko seseorang bisa jadi sakit.

Siti Nadia menegaskan, secara standarisasi internasional pemeriksaan antibodi pasca vaksinasi belum direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Mengukur antibodi itu maksudnya beda ya sama ukur antibodi yang di masyarakat. Pengukuran antibodi itu beda, lagipula dilakukan pasca vaksinasi itu belum jadi rekomendasi WHO. Belum ada kesepakatan untuk cut of point berapa angka antibodi yang memberikan proteksi,” ujar dr.Siti Nadia.

Sejauh ini dari program vaksinasi nasional yang sudah berjalan, diketahui sebanyak 22,5 juta dosis vaksin Covid-19 sudah diberikan pemerintah pusat melalui Kemenkes, meski baru sebanyak 8,8 juta orang yang sudah menerima vaksin dosis lengkap (dua kali suntik).

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut