Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Alasan Pemerintah Tak Mau Buru-Buru Nyatakan Fase Endemi Covid-19
Advertisement . Scroll to see content

Kemenkes Tegaskan Tak Mau Gegabah Transisi ke Endemi, Jubir Covid-19: Butuh Waktu

Rabu, 16 Maret 2022 - 14:04:00 WIB
Kemenkes Tegaskan Tak Mau Gegabah Transisi ke Endemi, Jubir Covid-19: Butuh Waktu
Ilustrasi pandemi Covid-19. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan tidak ingin gegabah untuk terlalu cepat menyatakan peralihan ke masa endemi.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Nadia menyebutkan, perlu dipahami proses transisi menuju normalisasi endemi bukan berarti kasus Covid-19 sepenuhnya hilang, penemuan kasus akan tetap ada. 

"Untuk menghilangkan sebuah penyakit itu membutuhkan waktu yang lebih panjang, tentunya kita harus bersiap untuk terus berdampingan dengan Covid-19,” ujar dr. Nadia, dari siaran laman resmi Kemenkes, Rabu (16/3/2022).

Meskipun sudah banyak tren positif dalam indikator pengendalian pandemi, Indonesia sudah mulai bersiap-siap membuat langkah menuju ke arah endemi. 

Adapun saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Transisi endemi merupakan suatu proses periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan adanya sejumlah indikator sebagai berikut.

1. Laju penularan harus kurang dari 1.

2. Angka positivity rate harus kurang dari 5 persen.

3. Level tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen.

4. Angka fatality rate harus kurang dari 3 persen.

5. Level PPKM ada pada transmisi lokal level tingkat 1.

Diketahui semua indikator kondisi syarat di atas harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan. Saat ini, indikator dan waktunya masih terus dibahas oleh pemerintah dengan para ahli untuk menentukan indikator yang terbaik, untuk Indonesia bisa benar-benar siap mencapai ke arah kondisi endemi.

Dokter Nadia menegaskan, ketika masa endemi nanti kasus Covid-19 tentu masih akan ada dan masyarakat harus bersiap hidup berdampingan dengan Covid-19, meski tidak separah saat pandemi.

“Terpenting pada saat endemi, walaupun kasusnya ada, itu tidak akan mengganggu kehidupan kita seperti saat ini. Di mana hampir aktivitas-aktivitas kehidupan seperti kehidupan sosial, kehidupan beragama, pariwisata ini tidak terganggu dengan adanya kasus Covid-19,” tutur dr. Nadia.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut