Kenali Bedanya Riasan Make-up Jadul dengan Model Masa Kini
JAKARTA, iNews.id - Make-up merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari perempuan. Rupanya, kehadiran make-up untuk mempercantik diri telah ada sejak zaman nenek moyang.
Tidak hanya untuk mempercantik diri, make-up juga menjadi salah satu cara untuk menyamarkan ketidaksempurnaan pada wajah. Namun, seiring perkembangan zaman, tren make-up banyak mengalami perubahan.
Profesional Make-up Artis Yulia Maria mengatakan, banyak perbedaan menonjol pada tren makeup zaman dahulu dengan zaman sekarang. Menurutnya, tidak seperti zaman dahulu, make-up sekarang banyak memiliki referensi karena adanya kecanggihan di era digital.
“Setau aku dengan era yang terus berkembang, make-up juga ikut berkembang. Zaman sekarang, orang bisa belajar make-up sendiri, jadi tahu mana make-up yang cocok dan bagus yang sedang tren. Salah satunya, tren make-up yang soft dan minimalis,” kata Yulia dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, melalui live Instagram @partaiperindo, Senin, (8/8/2022).
Yulia melanjutkan, tren make-up zaman dulu lebih menonjolkan tampilan yang lebih bold dan pemilihan warnanya lebih sedikit. Sedangkan, pada masa kini, selain make-up minimalis seperti tren ‘make-up no make-up’, make-up bold juga tetap digandrungi. Namun, pemilihan warnanya lebih banyak dan mix and match warnanya cenderung menyatu sama lain.
“Jadi, tren make-up bold zaman sekarang tuh lebih kekinian atau enggak bikin medok. Kalau bold, jadul kan kebanyakan masih banyak menggunakan pakem lipstik warna merah, eyeshadow warna hijau misalnya. Nah, kalau zaman sekarang, pemakaian warnanya lebih ke warna-warna bold cerah seperti kuning, pink, lilac, dan lainnya, asal pembaurannya bagus,” ujar dia.
Meskipun memiliki perbedaan trik riasan, Yulia menyebut, make-up zaman dulu dan sekarang beberapa di antaranya masih memiliki perbedaan dari segi tradisi. Misalnya, tradisi untuk melakukan puasa bagi para calon pengantin yang akan dirias, atau untuk si MUA itu sendiri.
"Kalau make-up pengantin zaman dulu kan ada kepercayaan kalau pengantinnya atau MUA nya disuruh puasa dulu karena biar manglingi. Zaman sekarang juga masih ada kepercayaan seperti itu," kata Yulia.
"Tapi kalau sekarang, saya lebih mikirnya ya puasa itu juga bagus dilakukan biar mood si pengantin bagus. Biasanya, kalau mau hari H itu kan ada aja yang bikin kesel dan marah. Nah, dengan puasa, si pengantin jadi bisa lebih meredam emosinya," ujar dia.
Editor: Elvira Anna