Kenali Gangguan Penglihatan dan Pencegahannya, Salah Satunya Jangan Sepelekan Mata Bintitan
JAKARTA, iNews.id - Masalah gangguan penglihatan bisa terjadi pada semua rentang usia, mulai dari balita, anak sekolah, orang dewasa, hingga lansia. Gangguan penglihatan ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan menjadi ancaman serius bagi penderitanya.
Beberapa jenis gangguan penglihatan yang paling umum meliputi kelainan refraksi, katarak, infeksi mata, glaukoma, degenerasi makula terkait usia, retinopati diabetik, dan berbagai kelainan mata lainnya.
Lantas, apa saja gangguan penglihatan yang bisa terjadi pada mata? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (10/7/2023).
Kanker Mata Retinoblastoma
Masalah mata banyak dialami masyarakat, tak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak. Salah satu masalah masalah mata yang dialami oleh anak-anak adalah kanker mata retinoblastoma. Retinoblastoma merupakan kanker yang banyak dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kanker ini terbilang ganas bahkan menduduki peringkat kedua kanker paling mematikan setelah leukemia.
Konsultan Rekontruksi, Okuloplasti, dan Onkologi Eyecentric by Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr Tetty A.S.Usman mengatakan, kanker retinoblastoma tumbuh di retina lapisan dalam mata yang memiliki peran penting dalam penglihatan. "Kadang kita saru sama bintitan, bedanya kalau tumbuh secara berulang dan di tempat yang sama, diindikasi itu tumor retinoblastoma, dan bisa jadi sangat ganas," kata dr Tetty, melalui keterangannya belum lama ini.
Dokter Tetty menambahkan gejala lain dari retinoblastoma adalah mata miring yang disebabkan adanya benjolan yang tumbuh di dalam mata. Selain itu juga adanya bintik di pojok atau bola mata berwarna putih. Kalau titik itu semakin membesar dalam waktu singkat tandanya kanker semakin menyebar. "Bisa juga ditandai dengan satu atau kedua mata yang menonjol keluar. Tak hanya itu, mata jereng tiba-tiba dan mata menyala seperti mata kucing saat malam hari juga tanda retinoblastoma," tutur dr Tetty.
Dokter Tetty mengatakan kondisi ini salah satunya disebabkan oleh faktor genetik karena adanya kelainan kromosom. Ketika anak mengalami gejala tersebut perlu dilakukan CT scan untuk mengetahui kondisi kanker jinak atau ganas.
"Kalau dokter mata mengetahui itu segera diperiksa, bisa dilaser sehingga mata bisa dipertahankan, bisa kemoterapi atau radiasi jangan sampai merugikan anak. Karena ada kasus benjolan keluar dari mata dan kita angkat matanya," kata dia.
Kelainan refraksi
Kelainan refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Terdapat empat jenis kelainan refraksi yaitu myopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), presbiopi (rabun dekat usia lanjut), dan astigmatism (silindris).
Konjungtivitis atau Mata Merah
Konjungtivitas adalah iritasi atau peradangan pada konjungtiva, yang menutupi bagian putih bola mata. Kondisi ini dapat disebabkan alergi atau infeksi bakteri atau virus. Konjungtivitis bisa sangat menular dan menyebar melalui kontak dengan sekresi mata dari orang yang terinfeksi. Gejalanya meliputi mata kemerahan, gatal, dan berair. Hal ini juga dapat menyebabkan keluarnya kotoran atau pengerasan kulit di sekitar mata.
Katarak
Katarak adalah gangguan penglihatan akibat dari lensa yang menjadi keruh, kelainan ini tidak dapat disembuhkan dengan penggunaan kacamata. Katarak dapat terjadi 1 sisi atau kedua sisi mata. Penyakit ini jika dibiarkan dapat menyebabkan kebutaan pada usia tua. Keluhan biasanya penurunan penglihatan seperti melihat awan/ kabut dan silau ketika melihat cahaya. Gangguan penglihatan ini dapat dihilangkan dengan melakukan operasi katarak.
Glaukoma
Penyakit mata yang terjadi karena penyumbatan aliran cairan bola mata, sehingga cairan tersebut menumpuk dan meningkatkan tekanan pada bola mata meningkat. Glaukoma memiliki beberapa tipe glaukoma primer sudut tertutup, glaukoma primer sudut terbuka, glaukoma sekunder, dan kongenital (bawaan sejak lahir). Pada glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dibandingkan sudut tertutup terutama pada usia lebih dari 49 tahun. Tekanan yang tinggi pada bola mata dapat mengakibatkan kerusakan saraf mata sehingga kehilangan lapang pandang.
Gejala glaukoma sudut terbuka yaitu seperti melihat dalam sebuah lorong sehingga sisi kanan kiri tidak terlihat, jika penyakit ini terus berlanjut tanpa pengobatan maka penglihatan dapat hilang sepenuhnya.
Pencegahan
Setiap orang disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin bahkan sebelum adanya gejala yang muncul. Pemeriksaan mata juga disarankan oleh para penderita diabetes dan mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah butuh menggunakan kacamata atau tidak. Disarankan untuk melakukan tes mata setidaknya satu tahun sekali untuk mengetahui kondisi mata.
Jika sudah terindikasi mengalami salah satu gangguan penglihatan di atas, segera ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut. Pasien dapat periksa mata ke rumah sakit atau klinik mata. Belum lama ini, Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) menghadirkan Eyecentric Clinic.
Dr. Susan Ananda MARS, Chief Executive Officer dari RSPJ, mengatakan, Eyecentric Clinic menyediakan solusi diagnostik, perawatan, manajemen, dan rekonstruksi untuk berbagai kondisi mata pasien. "Kami memahami betapa pentingnya memiliki penglihatan yang jelas dan tajam. Kami memiliki keahlian dan teknologi untuk menjaga kesehatan mata dan melindungi penglihatan Anda secara menyeluruh," katanya.
dr Susan menambahkan, sebagai rumah sakit dengan akreditasi internasional dan nasional, dia terus mengevaluasi kualitas pelayanan untuk memastikan standar yang terukur dengan baik. RSPJ, lanjut Susan, berkomitmen menjaga kualitas pelayanan demi keselamatan pasien dan memperoleh kepercayaan dari masyarakat. "Kami berharap dapat memberikan akses yang mudah ke layanan kesehatan yang tepat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Ketua Tim Layanan Klinik Eyecentric RSPJ, dr. Amir Shidik, Sp. M (K), mengungkapkan, tujuan didirikannya klinik mata ini adalah untuk memberikan perawatan mata yang komprehensif sehingga pasien dapat memperoleh perawatan mata dengan penglihatan yang optimal.
"Layanan kami mencakup operasi katarak, gangguan retina, glaukoma, tumor mata, klinik dry eye, dan klinik lensa kontak. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena Anda berada di tangan yang terbaik," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati