Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Siaga Cuaca Tak Menentu, Jaga Kondisi Kesehatan dan Finansial Kamu Tetap Aman!
Advertisement . Scroll to see content

Ketahui Peran Dokter Anastesi dalam Menjaga Keselamatan Pasien 

Senin, 25 September 2023 - 22:30:00 WIB
Ketahui Peran Dokter Anastesi dalam Menjaga Keselamatan Pasien 
Mengenal peran dokter anastesi (Foto: Mindray)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Istilah anestesi atau pembiusan memang sudah familiar. Umumnya, langkah ini dijalankan sebelum menjalani operasi dan dipimpin oleh seorang dokter spesialis anestesi. 

Dalam setiap prosedur bedah, peran dokter spesialis anestesi sangat vital. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keselamatan pasien dari awal hingga akhir operasi. Tanggung jawab mereka melibatkan evaluasi pra-anestesi, pemantauan ketat selama pembedahan, termasuk pemantauan tanda vital, dan pemantauan pascaoperasi. 

Untuk melaksanakan tugas ini dengan baik, dokter anestesi memerlukan patient monitor yang canggih dengan parameter yang lengkap. Hal ini penting untuk memastikan pemulihan pasien berjalan lancar dan mengendalikan nyeri, sehingga dapat meningkatkan pengalaman operasi secara keseluruhan dan meningkatkan hasil klinis pasien. 

Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif (Perdatin) juga berupaya meningkatkan keselamatan pasien dan hasil klinis dengan menggunakan patient monitor dalam negeri yang memenuhi standar internasional. 

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin Asep Hendradiana mengatakan, sebagai himpunan yang menaungi dokter spesialis anestesi dan terapi intensif di Indonesia, dia berkomitmen untuk meningkatkan standar praktik dan keselamatan pasien berbasis teknologi informasi.

Dokter Asep menambahkan, secara periodik, dia juga menyelenggarakan simposium, seminar, workshop, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan standar dan kompetensi para anggotanya demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional. 

"Kali ini bersama GE HealthCare, kami berkolaborasi untuk mengedukasi penggunaan patient monitor yang dapat membantu dokter anestesi mengambil tindakan yang tepat dan aman untuk pasien,” tutur dr Asep melalui keterangannya belum lama ini.

Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika mengatakan, sebagai penyedia teknologi kesehatan dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di dunia, GE HealthCare berkomitmen menyediakan teknologi canggih dan solusi kesehatan bagi para profesional kesehatan. 

Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia. "Kami menyadari patient monitor merupakan alat kesehatan terpenting di setiap ruangan pasien yang kondisinya kritis seperti ruang ICU dan UGD, sehingga penting untuk memastikan alat kesehatan dalam negeri memiliki kualitas sebaik alat kesehatan impor,” ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan,  Lupi Trilaksono mengatakan, Kemenkes berkomitmen meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan seiring dengan perkembangan teknologi terbaru agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.

"Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung upaya peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan. Karenanya kami mengapresiasi kolaborasi Perdatin dengan GE HealthCare yang telah mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam bidang anestesiologi. Melalui berbagai dukungan dan inisiasi dari berbagai pihak, kami berharap bersama-sama kita dapat memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Indonesia," kata dr Lupi

Sebagai informasi, patient monitor produksi dalam negeri GE HealhCare dilengkapi dengan modul Entropi dan Algoritma EK-Pro, yang berfungsi untuk entropi mengukur aktivitas otak yang merupakan organ target untuk obat anestesi, yang telah terbukti untuk mencerminkan tingkat anestesi yang berbeda. 

Dengan pemantauan entropi, patient monitor dapat memastikan pemulihan lebih cepat di ruang operasi, dan mengoptimalkan proses perioperatif, serta memastikan proses pengoperasian yang efisien. 

Sedangkan Algoritme EK-Pro menggunakan empat sadapan untuk deteksi aritmia (gangguan pada detak jantung), termasuk fibrilasi atrium (AFib) yaitu irama jantung yang tidak teratur dan sering kali sangat cepat. Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko 3 hingga 5 kali lebih besar terkena stroke iskemik bagi pasien dengan AFib. 

Program kolaborasi GE HealthCare dan Perdatin, Continuing Medical Education / CME (Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan) rencananya akan diselenggarakan di 5 kota hingga akhir 2023 yang diikuti oleh lebih 500 dokter anestesi, dokter umum, serta penata anestesi seluruh Indonesia. 

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut