Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kreasi Anak untuk Negeri: Edukasi Parenting hingga Literasi Keuangan
Advertisement . Scroll to see content

Kunjungi Kantor Sindo, Menteri Yohana Yambise Bicara Isu Perempuan

Senin, 19 Maret 2018 - 21:06:00 WIB
Kunjungi Kantor Sindo, Menteri Yohana Yambise Bicara Isu Perempuan
Menteri Yohana Yambise mengunjungi Kantar Sindo, Kebon Sirih, Jakarta. (Foto: iNews.id/Siska Permata Sari)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Yambise berbicara tentang isu-isu seputar perempuan, anak, dan keluarga ketika berkunjung di Kantor Sindo.
Isu-isu yang diangkat kembali soal pentingnya keluarga, kesetaraan gender, dan kekerasan anak di Indonesia.

"Keluarga menjadi satu perhatian pemerintah saat ini. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain," kata Yohana didampingi tim dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di Auditorium Sindo, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).

Keluarga memang menjadi fokus penting di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya dengan pengadaan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga melalui Kementerian Kesehatan RI.

Yohana juga mengangkat tema kesetaraan gender yang semakin nyaring belakangan ini terkait Hari Perempuan Internasional beberapa waktu lalu.

"Masih ada gap di mana laki-laki mendominasi posisi-posisi strategis dibandingkan perempuan," katanya.



Terutama di ranah politik, di mana porsi keterwakilan perempuan hanya 17 persen.

"Target kita 30 persen (perempuan di kursi politik). Perempuan di Indonesia harus benar-benar bangkit," ucap Yohana.

Tak hanya di politik, tetapi di seluruh lapangan pekerjaan, semestinya perempuan mendapatkan tempat yang adil atau porsi yang sama dengan laki-laki melalui perbandingan masing-masing 50.

Selain membahas isu keluarga dan kesetaraan gender, Yohana Yambise juga menyinggung soal kekerasan perempuan dan anak yang kelihatannya masih marak terjadi di Indonesia. Utamanya kekerasan seksual yang masih mendominasi yang diterima perempuan dan anak.

"Asumsi saya, semakin masyarakat melapor, maka dipastikan masyarakat Indonesia sudah mulai sadar. Dulu susah (mendapatkan laporan kekerasan) karena dianggap aib keluarga. Adanya masyarakat yang mulai sadar dan melapor diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya tak bisa menyelesaikan sendirian untuk memutuskan mata rantai kekerasan pada perempuan dan anak. Dibutuhkan berbagai pihak terlibat, mulai dari masyarakat termasuk peran media.

"Media salah satu yang ditunjuk untuk membantu kementerian dalam menyelamatkan anak-anak kita," ucapnya.

Terkait isu perempuan dan anak, Koran Sindo selaku media mengaku berkontribusi positif untuk memutus mata rantai kekerasan pada anak melalui program parenting yang diadakan rutin untuk mengedukasi para orangtua. Selain itu juga ada Women's Weekend November lalu yang bertujuan menjadi wadah pertukaran informasi nan inspiratif.


"Kami akan sangat senang jika bisa bekerja sama dan digandeng oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," tutur Direktur Sales Marketing Koran Sindo dan Sindonews.com Lia Marliana.

Dialog tersebut juga dihadiri tim Koran Sindo, Sindonews.com termasuk Pemimpin Redaksi Pung Purwanto dan jajaran redaksi, serta perwakilan dari media-media MNC Group, seperti Okezone.com, MNC TV, iNews TV, dan iNews.id, serta Radio MNC Group seperti Sindo Trijaya FM.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut