Lemas hingga Dehidrasi, Ini 4 Cara Mengatasi Diare
JAKARTA, iNews.id - Publik baru-baru ini dihebohkan kasus meninggalnya seorang turis asal Tiongkok di salah satu hotel di Bali. Turis wanita itu merupakan bacpakcer ditemukan meninggal dunia usai mengalami diare dan dugaan keracunan.
Dia mengalami sakit punggung hingga muntah-muntah dan sempat dinyatakan dehidrasi imbas kondisi diare.
Dalam kehidupan sehari-hari, diare adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling sering ditemui. Meski umumnya ringan, diare bisa berbahaya bila tidak ditangani dengan benar.
Sebab itu, masalah gangguan pencernaan seperti diare tak boleh dianggap sepele bisa menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare di rumah.
1. Ganti Cairan yang Hilang
Saat diare, tubuh banyak kehilangan cairan dan elektrolit. Penting mengganti cairan pada tubuh yang hilang saat diare untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Minumlah oralit sebagai pilihan utama.
Jika tidak ada oralit, Anda bisa minum air putih, air kelapa, atau larutan gula-garam. Minum sedikit-sedikit tapi sering untuk menghindari rasa lemas akibat kekurangan cairan imbas diare.
2. Konsumsi Makanan yang Tepat
Saat diare, usahakan Anda memilih makanan yang lembut dan padat untuk membantu proses pemulihan saat diare. Pilih makanan yang lembut dan mudah dicerna seperti nasi, pisang, bubur, roti tawar, atau kentang rebus.
Hindari makanan berlemak, pedas, gorengan, susu tinggi laktosa, dan makanan berserat tinggi sampai kondisi membaik.
3. Istirahat Cukup
Istirahat merupakan salah satu cara membantu memulihkan tubuh pasca diare. Tubuh memerlukan energi untuk pulih setelah mengeluarkan banyak cairan.
Usahakan tetap beristirahat dan hindari aktivitas berat setelah diare untuk menghindari rasa lemas pada tubuh.
4. Gunakan Obat
Penggunaan obat diare perlu diperhatikan. Obat seperti oralit adalah yang paling penting untuk membantu mengembalikan cairan tubuh.
Obat antidiare seperti loperamide hanya boleh digunakan jika benar-benar diperlukan, dan tidak dianjurkan bila diare disertai demam tinggi atau ada darah pada tinja.
Jika diare disebabkan bakteri tertentu, dokter mungkin meresepkan antibiotik dan jangan gunakan antibiotik tanpa resep.
Editor: Dani M Dahwilani